30.2 C
Jakarta
29 April 2024, 21:40 PM WIB

Demi Klub Liga 2, Daya Tampung Stadion Mengwi Tambah 20 Ribu Penonton

GIANYAR – Stadion International Mengwi hampir pasti dikerjakan mulai tahun depan. Stadion megah itu akan dibangun di lahan seluas 42.472 meter persegi.

Masalahnya, meski dibangun megah, kapasitas tempat duduk penonton hanya dirancang sebanyak 10.721 kursi.

Tentu saja stadion ini tidak akan lolos verifikasi AFC untuk menggelar pertandingan internasional karena kapasitas minimal sebuah stadion internasional adalah sebesar 15 ribu penonton.

Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade yang tengah bersama Wakil Bupati Badung I Ketut Suaisa di Royal Box Stadion Kapten Dipta dengan santai menjawabnya.

“Oh ndak. 10 ribu itu bagi siapa? Kalau saya yang mendesain, bisa sampai 18 – 20 ribu penonton. Sekarang coba lihat rata-rata penonton di Liga 1 dan Liga 2?

Minimal 18 ribu penonton yang datang. Kalau tim bagus misalnya sekelas Bali United bisa sampai 22 ribu,” kata Gede Widiade.

Sebagai catatan, Gede Widiade mengaku siap memboyong klub Liga 2 ke Bali jika Stadion Mengwi kelar dibangun kelak.

Di sisi lain, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang diwawcanrai terpisah membenarkan bahwa kapasitas stadion masih terbilang kecil.

Pihaknyapun sudah memikirkan hal tersebut. Ketika diumumkan bahwa Stadion Internasional Mengwi hanya berkapasitas 10 ribu tempat duduk, Pemkab Badung juga sudah memikirkannya.

Ada beberapa kendala yang harus diselesaikan oleh Pemkab Badung saat pengerjaan perdana stadion pada tahun depan.

“Memang di Liga 2 misalnya minimal 18 ribu sampai 20 ribu penonton. Kami sudah pikirkan. Secara fisik sebenarnya bisa. Pengembangan dan perluasan lahan masih kami pikirkan,” terangnya.

Yang menjadi kendala adalah disisi selatan Lapangan Mengwi saat ini, ada setidaknya delapan sampai sepuluh bangunan serta rumah milik penduduk.

Pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan tokoh adat setempat mengenai masalah ini. “1 Desember kemarin, kami sudah melakukan komunikasi dengan tokoh adat dan kelian setempat.

Prinsipnya mereka juga mendukung pembangunan ini. Apalagi kalau ada pengembangan, kami akan melakukan relokasi dan siap membantu,” tutupnya. 

GIANYAR – Stadion International Mengwi hampir pasti dikerjakan mulai tahun depan. Stadion megah itu akan dibangun di lahan seluas 42.472 meter persegi.

Masalahnya, meski dibangun megah, kapasitas tempat duduk penonton hanya dirancang sebanyak 10.721 kursi.

Tentu saja stadion ini tidak akan lolos verifikasi AFC untuk menggelar pertandingan internasional karena kapasitas minimal sebuah stadion internasional adalah sebesar 15 ribu penonton.

Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade yang tengah bersama Wakil Bupati Badung I Ketut Suaisa di Royal Box Stadion Kapten Dipta dengan santai menjawabnya.

“Oh ndak. 10 ribu itu bagi siapa? Kalau saya yang mendesain, bisa sampai 18 – 20 ribu penonton. Sekarang coba lihat rata-rata penonton di Liga 1 dan Liga 2?

Minimal 18 ribu penonton yang datang. Kalau tim bagus misalnya sekelas Bali United bisa sampai 22 ribu,” kata Gede Widiade.

Sebagai catatan, Gede Widiade mengaku siap memboyong klub Liga 2 ke Bali jika Stadion Mengwi kelar dibangun kelak.

Di sisi lain, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang diwawcanrai terpisah membenarkan bahwa kapasitas stadion masih terbilang kecil.

Pihaknyapun sudah memikirkan hal tersebut. Ketika diumumkan bahwa Stadion Internasional Mengwi hanya berkapasitas 10 ribu tempat duduk, Pemkab Badung juga sudah memikirkannya.

Ada beberapa kendala yang harus diselesaikan oleh Pemkab Badung saat pengerjaan perdana stadion pada tahun depan.

“Memang di Liga 2 misalnya minimal 18 ribu sampai 20 ribu penonton. Kami sudah pikirkan. Secara fisik sebenarnya bisa. Pengembangan dan perluasan lahan masih kami pikirkan,” terangnya.

Yang menjadi kendala adalah disisi selatan Lapangan Mengwi saat ini, ada setidaknya delapan sampai sepuluh bangunan serta rumah milik penduduk.

Pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan tokoh adat setempat mengenai masalah ini. “1 Desember kemarin, kami sudah melakukan komunikasi dengan tokoh adat dan kelian setempat.

Prinsipnya mereka juga mendukung pembangunan ini. Apalagi kalau ada pengembangan, kami akan melakukan relokasi dan siap membantu,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/