29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:06 AM WIB

Woow…Dua Film Pendek Indonesia Lolos ke Austin Film Festival di USA

DENPASAR – Prestasi membanggakan datang dari dunia film pendek Indonesia. Untuk pertama kalinya, dari lima karya film pendek yang direkomendasikan Minikino

untuk diseleksi langsung direktur program AFF, 2 film pendek Indonesia berhasil lolos ke Austin Film Festival di Amerika. 

Daftar lima film pendek yang direkomendasikan adalah “Ballad of Blood and Two White Buckets” karya sutradara

Yosep Anggi Noen yang tahun ini juga mendapatkan status premier dunianya di Toronto International Film Festival.

Selanjutnya adalah “C’est La Vie” karya sutradara Ratrikala Bhre Aditya, “Kisah di Hari Minggu” (Sunday Story)

karya Adi Marsono, “Pangreh” (The Silent Mob) karya Harvan Agustriansyah, dan “Life of Death” karya animasi dari Jason Kiantoro.

Walaupun sebagian tidak terpilih oleh AFF, namun masing-masing judul film ini telah meraih berbagai penghargaan dan prestasi internasional yang bergengsi, dan sepatutnya menjadi karya-karya kebanggaan Indonesia.

Tepat, Jumat 31 Agustus 2018 lalu, Minikino menerima kabar keputusan bahwa “Kisah di Hari Minggu” (Sunday Story) karya sutradara Adi Marsono

dan “Life of Death” karya Jason Kiantoro, terpilih menjadi dua film pendek yang membawa nama Indonesia di AFF tahun ini.

Kedua film yang terpilih ini juga menyandang status American Premiere, sebuah status yang ketika karya film untuk pertama kalinya ditampilkan secara publik di negara tertentu.

Walaupun filmnya tidak ikut terpilih, Ratrikala Bhre Aditya, sutradara film “C’est La Vie” tetap menyatakan kegembiraannya, “Semoga kedua film yang terpilih bisa menjadi duta Indonesia yang baik di Austin sana,”  ujarnya.

Pihak Minikino berharap berbagai hubungan kerja internasional yang telah dibangun dapat memberikan manfaat lebih luas,

baik untuk para produser film pendek, dan juga untuk badan-badan lain yang bergerak di pengembangan film dan khususnya film pendek di Indonesia.

“Kerjasama antar badan festival film internasional ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena secara langsung mendorong citra produksi film Indonesia di mata dunia,

hal ini juga tentu membawa harapan baru bagi dunia perfilman di Indonesia, terutama bagi para pembuat film pendek,” ujar Fransiska Prihadi selaku direktur program Minikino. 

DENPASAR – Prestasi membanggakan datang dari dunia film pendek Indonesia. Untuk pertama kalinya, dari lima karya film pendek yang direkomendasikan Minikino

untuk diseleksi langsung direktur program AFF, 2 film pendek Indonesia berhasil lolos ke Austin Film Festival di Amerika. 

Daftar lima film pendek yang direkomendasikan adalah “Ballad of Blood and Two White Buckets” karya sutradara

Yosep Anggi Noen yang tahun ini juga mendapatkan status premier dunianya di Toronto International Film Festival.

Selanjutnya adalah “C’est La Vie” karya sutradara Ratrikala Bhre Aditya, “Kisah di Hari Minggu” (Sunday Story)

karya Adi Marsono, “Pangreh” (The Silent Mob) karya Harvan Agustriansyah, dan “Life of Death” karya animasi dari Jason Kiantoro.

Walaupun sebagian tidak terpilih oleh AFF, namun masing-masing judul film ini telah meraih berbagai penghargaan dan prestasi internasional yang bergengsi, dan sepatutnya menjadi karya-karya kebanggaan Indonesia.

Tepat, Jumat 31 Agustus 2018 lalu, Minikino menerima kabar keputusan bahwa “Kisah di Hari Minggu” (Sunday Story) karya sutradara Adi Marsono

dan “Life of Death” karya Jason Kiantoro, terpilih menjadi dua film pendek yang membawa nama Indonesia di AFF tahun ini.

Kedua film yang terpilih ini juga menyandang status American Premiere, sebuah status yang ketika karya film untuk pertama kalinya ditampilkan secara publik di negara tertentu.

Walaupun filmnya tidak ikut terpilih, Ratrikala Bhre Aditya, sutradara film “C’est La Vie” tetap menyatakan kegembiraannya, “Semoga kedua film yang terpilih bisa menjadi duta Indonesia yang baik di Austin sana,”  ujarnya.

Pihak Minikino berharap berbagai hubungan kerja internasional yang telah dibangun dapat memberikan manfaat lebih luas,

baik untuk para produser film pendek, dan juga untuk badan-badan lain yang bergerak di pengembangan film dan khususnya film pendek di Indonesia.

“Kerjasama antar badan festival film internasional ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena secara langsung mendorong citra produksi film Indonesia di mata dunia,

hal ini juga tentu membawa harapan baru bagi dunia perfilman di Indonesia, terutama bagi para pembuat film pendek,” ujar Fransiska Prihadi selaku direktur program Minikino. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/