26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 0:48 AM WIB

PBFI Bali Susun Pengurus, Gaet Tokoh Binaraga Kabupaten/Kota

DENPASAR – Beberapa cabor anyar mulai gerak cepat untuk membentuk kepengurusan di daerah.

Sebelumnya sudah ada Pengprov PABSI Bali yang mulai bergerak untuk membentuk kepunguran di sembilan kabupaten/kota.

Kali ini Pengprov Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Bali yang mulai bergerak untuk menyusun kepengurusan.

Ketum Pengprov PBFI Bali I Gusti Agung Ngurah Susrama Putra mengaku pihaknya sudah mulai menyusun kepegurusan meski masih informal.

Beberapa tokoh binaraga dari masing-masing kabupaten/kota coba digaet untuk menjadi pengurus.

Sama seperti PABSI dan PABERSI, tiga organisasi olahraga leburan PABBSI ini masih belum berubah nama di tingkat daerah.

“Di level kabupaten/kota, masih bernama PABBSI karena pemisahan menjadi tiga cabor baru dilakukan di tingkat provinsi.

Tapi, untuk pemisahan di daerah, sudah mulai dilakukan. Paling tidak pengurus-pengurusnya adalah pengurus PABBSI sebelumnya,” terang Susrama kemarin.

Pria asal Jembrana yang sebelumnya menjabat sebagai Ketum PABBSI Bali tersebut mengaku saat ini masih belum fokus bekerja karena masih menunggu SK dari PB PBFI.

Prosesnya untuk mendapatkan SK tersebut sudah dilakukan seperti meminta rekomendasi dari KONI Bali sebagai induk cabor.

Dia ingin agar ada SK dari PB PBFI terlebih dahulu dan ingin agar ada pelantikan pengurus di tingkat provinsi.

Untuk komposisi pengurus di kabupaten/kota, Susrama mengatakan jika akan diisi oleh orang lama dan ditambah dengan orang-orang baru sebagai penyegaran di organisasi yang dipimpinnya tersebut.

Orang lama tentu saja pengurus lama PABBSI yang sudah paham tentang organisasi. Orang baru menurutnya adalah mantan atlet yang diharapakan bisa memberikan dampak positif untuk binaraga.

“Untuk di daerah, kami perlu memperhatikan rekomendasi dari KONI setempat. Kami ingin ada komunikasi yang baik mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota,” terangnya.

“Kalau sudah ada koordinasi yang bagus, pembinaan bisa lebih mudah dilakukan. Menurut saya, pembinaan itu dimulai dari tingkat kabupaten atau kota.

Kami juga ingin ada dukungan dari KONI kabupaten/kota agar atlet juga bisa lebih berprestasi,” tuturnya. 

DENPASAR – Beberapa cabor anyar mulai gerak cepat untuk membentuk kepengurusan di daerah.

Sebelumnya sudah ada Pengprov PABSI Bali yang mulai bergerak untuk membentuk kepunguran di sembilan kabupaten/kota.

Kali ini Pengprov Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Bali yang mulai bergerak untuk menyusun kepengurusan.

Ketum Pengprov PBFI Bali I Gusti Agung Ngurah Susrama Putra mengaku pihaknya sudah mulai menyusun kepegurusan meski masih informal.

Beberapa tokoh binaraga dari masing-masing kabupaten/kota coba digaet untuk menjadi pengurus.

Sama seperti PABSI dan PABERSI, tiga organisasi olahraga leburan PABBSI ini masih belum berubah nama di tingkat daerah.

“Di level kabupaten/kota, masih bernama PABBSI karena pemisahan menjadi tiga cabor baru dilakukan di tingkat provinsi.

Tapi, untuk pemisahan di daerah, sudah mulai dilakukan. Paling tidak pengurus-pengurusnya adalah pengurus PABBSI sebelumnya,” terang Susrama kemarin.

Pria asal Jembrana yang sebelumnya menjabat sebagai Ketum PABBSI Bali tersebut mengaku saat ini masih belum fokus bekerja karena masih menunggu SK dari PB PBFI.

Prosesnya untuk mendapatkan SK tersebut sudah dilakukan seperti meminta rekomendasi dari KONI Bali sebagai induk cabor.

Dia ingin agar ada SK dari PB PBFI terlebih dahulu dan ingin agar ada pelantikan pengurus di tingkat provinsi.

Untuk komposisi pengurus di kabupaten/kota, Susrama mengatakan jika akan diisi oleh orang lama dan ditambah dengan orang-orang baru sebagai penyegaran di organisasi yang dipimpinnya tersebut.

Orang lama tentu saja pengurus lama PABBSI yang sudah paham tentang organisasi. Orang baru menurutnya adalah mantan atlet yang diharapakan bisa memberikan dampak positif untuk binaraga.

“Untuk di daerah, kami perlu memperhatikan rekomendasi dari KONI setempat. Kami ingin ada komunikasi yang baik mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota,” terangnya.

“Kalau sudah ada koordinasi yang bagus, pembinaan bisa lebih mudah dilakukan. Menurut saya, pembinaan itu dimulai dari tingkat kabupaten atau kota.

Kami juga ingin ada dukungan dari KONI kabupaten/kota agar atlet juga bisa lebih berprestasi,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/