29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:40 AM WIB

Target Ikut Olimpiade Tokyo, Karateka Coki Wajib Masuk 10 Besar

DENPASAR – Tantangan berat dihadapi karateka Bali, Cok Istri Agung Sanistia Rani tahun depan.

Ada tiga even mayor yang akan dilalui karateka yang akrab disapa Coki. Pertama adalah Olimpiade 2020 Tokyo, lalu PON XX Papua, dan SEA Games 2021 Vietnam.

Untuk PON dan SEA Games, hampir pasti Coki ambil bagian. Untuk Olimpiade ini yang masih tanda tanya. 

Dia masih perlu berjuang lebih keras lagi untuk lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya. 

Bukannya mengesampingkan PON, namun Coki untuk saat ini ingin lebih fokus untuk mengejar tiket ke Olimpiade.

“Saya tetap fokus ke Olimpiade dulu. Saya masih ada PR untuk mengejar tiket kesana (Olimpiade),” terang Coki.

Agar bisa lolos ke multi even olahraga terbesar di dunia tersebut, karateka asal Klungkung itu harus bisa menembus peringkat 10 besar untuk kategori Olympic Standing.

Sekarang Coki masih bertengger diperingkat 30 dan masih perlu 20 lompatan lagi agar bisa bernapas lega. 

“Di kelas saya, sudah ada lima karateka yang memastikan lolos. Jadi, tinggal lima slot lagi untuk bisa lolos. 

Kalau bisa saya harus tembus 10 besar biar aman. Masih perlu berjuang lagi saya,” terang karateka peringkat 14 di World Karate Federation (WKF) tersebut.

Jika tidak ada halangan, Coki akan berjuang di kualifikasi terakhir pada bulan April atau Mei tahun depan. 

Jika mampu bertarung dengan baik, tiket menuju Olimpiade sudah pasti ada dalam genggaman. 

“Kalau tidak ada pandemi ini, seharusnya sudah kualifikasi bulan Mei kemarin. Untuk kualifikasinya, kemungkinan di Paris lagi,” terangnya. 

Di kualifikasi tahun depan, jalan peraih medali emas di SEA Games 2017, Malaysia dan perak di Asian Games 2018, Jakarta – Palembang tersebut tidak mudah.

Sebab ada penggabungan kelas yang membuat Coki wajib mengetahui peta kekuatan karateka dari negara-negara lain. 

Kumite -55 putri menjadi kelas spesialisasinya. Sekarang, ada tambahan lagi karateka dari kumite kelas -50 kg putri karena regulasi penggabungan kelas. 

Di kualifikasi nanti kebetulan masing-masing negara hanya boleh mengirimkan satu wakil dari masing-masing kelas. 

“Ada penggabungan kelas dan itu menjadi salah satu tantangan. Masing-masing negara hanya boleh kirimkan satu karateka di kualifikasi nanti. 

Jadi, saya tidak tahu siapa karateka yang diturunkan negara lain. Pokoknya saya harus bersiap saja,” tutup Coki. 

DENPASAR – Tantangan berat dihadapi karateka Bali, Cok Istri Agung Sanistia Rani tahun depan.

Ada tiga even mayor yang akan dilalui karateka yang akrab disapa Coki. Pertama adalah Olimpiade 2020 Tokyo, lalu PON XX Papua, dan SEA Games 2021 Vietnam.

Untuk PON dan SEA Games, hampir pasti Coki ambil bagian. Untuk Olimpiade ini yang masih tanda tanya. 

Dia masih perlu berjuang lebih keras lagi untuk lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya. 

Bukannya mengesampingkan PON, namun Coki untuk saat ini ingin lebih fokus untuk mengejar tiket ke Olimpiade.

“Saya tetap fokus ke Olimpiade dulu. Saya masih ada PR untuk mengejar tiket kesana (Olimpiade),” terang Coki.

Agar bisa lolos ke multi even olahraga terbesar di dunia tersebut, karateka asal Klungkung itu harus bisa menembus peringkat 10 besar untuk kategori Olympic Standing.

Sekarang Coki masih bertengger diperingkat 30 dan masih perlu 20 lompatan lagi agar bisa bernapas lega. 

“Di kelas saya, sudah ada lima karateka yang memastikan lolos. Jadi, tinggal lima slot lagi untuk bisa lolos. 

Kalau bisa saya harus tembus 10 besar biar aman. Masih perlu berjuang lagi saya,” terang karateka peringkat 14 di World Karate Federation (WKF) tersebut.

Jika tidak ada halangan, Coki akan berjuang di kualifikasi terakhir pada bulan April atau Mei tahun depan. 

Jika mampu bertarung dengan baik, tiket menuju Olimpiade sudah pasti ada dalam genggaman. 

“Kalau tidak ada pandemi ini, seharusnya sudah kualifikasi bulan Mei kemarin. Untuk kualifikasinya, kemungkinan di Paris lagi,” terangnya. 

Di kualifikasi tahun depan, jalan peraih medali emas di SEA Games 2017, Malaysia dan perak di Asian Games 2018, Jakarta – Palembang tersebut tidak mudah.

Sebab ada penggabungan kelas yang membuat Coki wajib mengetahui peta kekuatan karateka dari negara-negara lain. 

Kumite -55 putri menjadi kelas spesialisasinya. Sekarang, ada tambahan lagi karateka dari kumite kelas -50 kg putri karena regulasi penggabungan kelas. 

Di kualifikasi nanti kebetulan masing-masing negara hanya boleh mengirimkan satu wakil dari masing-masing kelas. 

“Ada penggabungan kelas dan itu menjadi salah satu tantangan. Masing-masing negara hanya boleh kirimkan satu karateka di kualifikasi nanti. 

Jadi, saya tidak tahu siapa karateka yang diturunkan negara lain. Pokoknya saya harus bersiap saja,” tutup Coki. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/