DENPASAR – Beberapa pemanjat tebing Bali sudah menunjukkan kualitasnya di kejuaraan-kejuaraan nasional dan internasional selama ini.
Itu sebabnya, Pengprov FPTI Bali tidak ingin terburu-buru untuk mengajukan atlet junior ataupun seniornya di Pelatda Bali atau Pelatda Pratama yang dibentuk KONI Bali.
Itu sebabnya Ketum Pengprov FPTI Bali Putu Yudi Atmika mengatakan pihaknya tidak akan asal-asalan untuk memilih pemanjat tebing dan pihaknya juga belum bisa memutuskannya aat ini.
“Kami belum bisa memutuskan siapa pemanjat tebing yang akan menghuni Pelatda Bali dan Pelatda Pratama. Kami tidak mau asal-asalan karena kami ingin serius membawa atlet berprestasi,” ujar Yudi Atmika.
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu secara resmi program Pelatda Pratama dari KONI Bali melalui surat resmi yang diberikan oleh KONI Bali kepada Pengprov FPTI Bali.
Jika sudah ada surat resmi, otomatis akan ada kepastian kapan Pelatda Pratama dilakukan.
Berdasar kabar yang beredar, Pelatda Pratama akan dihelat tahun depan. Namun, bulannya masih belum ditentukan.
“Kami tidak mau main-main. Kalau secara administrasi, ada baiknya KONI Bali lebih dulu mengeluarkan SK terkait dibentuknya Pelatda Pratama
dan cabor yang dianggap layak untuk mengajukan atlet junior, diberikan surat resmi untuk pengajuan atlet,” jelasnya.
Hingga saat ini, Pengprov FPTI Bali lebih fokus untuk membentuk Pelatda jangka panjang sebagai persiapan menghadapi Pra-PON XX/2020, Papua.
Selain itu Yudia Atmika mengatakan bahwa KONI Bali juga harus mendukung pendanaan untuk masing-masing cabor yang akan melakukan Pelatda jangka panjang.
“Ini demi prestasi mereka sendiri. Entah itu di Pra-PON atau PON. Toh prestasinya nanti untuk Bali juga. Jadi KONI Bali wajib untuk membantu dari segi pendanaan,” terangnya.
Untuk saat ini, baru dua pemanjat tebing yang sudah menghuni Pelatda Bali yakni nadia Putri Virgita yang di PON XIX/2016, Jabar meraih medali emas dan Dwi Novitasari.