27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:14 AM WIB

Bernilai Sejarah, Gitar Akustik Pohon Tua Bakal Dipajang di Hard Rock

DENPASAR – Gitar milik musisi Dadang Pranoto yang akrab disapa Pohon Tua akan segera dipajang di Hard Rock Café Bali.

Gitar akustik bermerek Cole Clark akan dipajang meski dalam kondisi rusak. Sejauh ini, hanya ada satu gitar dari musisi Bali yakni Wayan Balawan yang gitarnya dipajang di kafe yang memajang gitar-gitar milik musisi ternama dunia itu.

Dadang menuturkan, gitar yang dipajang tersebut dalam kondisi rusak. Bagian body gitarnya pecah terbentur dengan

tangga besi saat ia manggung di Jakarta dalam peluncuran album terbaru Dialog Dini Hari Parahidup yang berlangsung Agustus lalu.

“Itu tinggal tiga lagu terakhir, ada featuring dengan Stella dari Scaller,”  tutur Pohon Tua. Di panggung tersebut, oleh tim lighting dibuat sangat gelap ketika jeda lagu.

Sebelumnya, oleh tim lighting, Dadang sudah diberitahukan agar berhati-hati ketika mundur. “Saya mundur pelan-pelan, nggak sadar keterusan akhirnya jatuh dan gitar membentur tangga besi hingga bagian bodynya pecah,” kenangnya.

Sempat berkeinginan untuk dibarter dengan gitar baru, namun dari segi harga menurutnya tidak masuk hitungan.

Sehingga niat tersebut urung dilakukan. Hingga akhirnya berkeinginan untuk diperbaiki di pabriknya langsung yang berlokasi di Melbourne, Australia, namun ia harus menanggung ongkos kirim yang juga nilainya lumayan.

“Dari sana saya putuskan untuk disimpan saja di rumah. Tapi ada celetukan dari crew Dialog Dini Hari agar gitar tersebut dititip di Hard Rock.

Waktu saya menanggapinya biasa saja, hingga akhirnya itu menjadi pilihan yang tepat,” terang gitaris Navicula dan Dialog Dini Hari ini.

Dalam perjalanannya, ia menanyakan kepada temannya yang bekerja di Hard Rock, apa saja persyaratan untuk musisi bisa menitipkan gitar.

Persyaratan tersebut mulai dari riwayat hidup, riwayat bermusik, seberapa besar pengaruhnya di skena musik, apa saja yang telah dilakukan, dan lainnya.

“Proses itu selama tiga minggu. Akhirnya diterima,” ungkap Dadang. Gitar yang menemani karir Dadang selama delapan tahun tersebut memiliki kenangan dan jasa yang sangat berharga dalam perjalanan bermusiknya.

Kata dia, ada ratusan lebih lagu yang tercipta lewat gitar tersebut. Bahkan, lagu-lagu di album terbarunya Parahidup, juga dikerjakan dengan menggunakan gitar tersebut. 

DENPASAR – Gitar milik musisi Dadang Pranoto yang akrab disapa Pohon Tua akan segera dipajang di Hard Rock Café Bali.

Gitar akustik bermerek Cole Clark akan dipajang meski dalam kondisi rusak. Sejauh ini, hanya ada satu gitar dari musisi Bali yakni Wayan Balawan yang gitarnya dipajang di kafe yang memajang gitar-gitar milik musisi ternama dunia itu.

Dadang menuturkan, gitar yang dipajang tersebut dalam kondisi rusak. Bagian body gitarnya pecah terbentur dengan

tangga besi saat ia manggung di Jakarta dalam peluncuran album terbaru Dialog Dini Hari Parahidup yang berlangsung Agustus lalu.

“Itu tinggal tiga lagu terakhir, ada featuring dengan Stella dari Scaller,”  tutur Pohon Tua. Di panggung tersebut, oleh tim lighting dibuat sangat gelap ketika jeda lagu.

Sebelumnya, oleh tim lighting, Dadang sudah diberitahukan agar berhati-hati ketika mundur. “Saya mundur pelan-pelan, nggak sadar keterusan akhirnya jatuh dan gitar membentur tangga besi hingga bagian bodynya pecah,” kenangnya.

Sempat berkeinginan untuk dibarter dengan gitar baru, namun dari segi harga menurutnya tidak masuk hitungan.

Sehingga niat tersebut urung dilakukan. Hingga akhirnya berkeinginan untuk diperbaiki di pabriknya langsung yang berlokasi di Melbourne, Australia, namun ia harus menanggung ongkos kirim yang juga nilainya lumayan.

“Dari sana saya putuskan untuk disimpan saja di rumah. Tapi ada celetukan dari crew Dialog Dini Hari agar gitar tersebut dititip di Hard Rock.

Waktu saya menanggapinya biasa saja, hingga akhirnya itu menjadi pilihan yang tepat,” terang gitaris Navicula dan Dialog Dini Hari ini.

Dalam perjalanannya, ia menanyakan kepada temannya yang bekerja di Hard Rock, apa saja persyaratan untuk musisi bisa menitipkan gitar.

Persyaratan tersebut mulai dari riwayat hidup, riwayat bermusik, seberapa besar pengaruhnya di skena musik, apa saja yang telah dilakukan, dan lainnya.

“Proses itu selama tiga minggu. Akhirnya diterima,” ungkap Dadang. Gitar yang menemani karir Dadang selama delapan tahun tersebut memiliki kenangan dan jasa yang sangat berharga dalam perjalanan bermusiknya.

Kata dia, ada ratusan lebih lagu yang tercipta lewat gitar tersebut. Bahkan, lagu-lagu di album terbarunya Parahidup, juga dikerjakan dengan menggunakan gitar tersebut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/