DENPASAR – Target dari Pengprov PJSI Bali sudah ditetapkan. Induk olahraga Judo di Bali ini ingin agar 14 judoka bisa tampil di PON XX/2020, Papua.
Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan poin disetiap Kejurnas yang diselenggarakan oleh PB PJSI.
Wakil Ketua Umum Pengprov PJSI Bali Nengah Sudiartha mengaku optimistis 14 judoka Bali bisa lolos ke multi even olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
“Kalau optimistis, pasti saya optimistis. Apalagi kualitas dan prestasi judoka Bali sudah tidak perlu diragukan di kejuaraan nasional maupun internasional,” kata Sudiartha.
Namun hingga saat ini, berapa poin yang harus dimiliki oleh masing-masing judoka untuk bisa melenggang ke PON 2020 masih belum diketahui secara pasti.
Disamping itu, ada enam judoka putra dan putri yang menghuni Pelatnas. Enam judoka tersebut diantaranya adalah Rakyanda, Adesta, dan Adi.
Belum lagi judoka senior yang yang tidak bisa masuk pelatnas karena terbentur usia. “Kalau untuk judo, Pra-PON maupun PON tidak memiliki batas usia.
Jadinya kami masih bisa mengandalkan judoka senior nanti. Apalagi mereka sudah memiliki nama,” ucapnya lagi.
Namun keputusan tetap ada di tangan PB PJSI terkait siapa saja judoka asal Bali yang berhasil lolos ke PON 2020.
“Kami menunggu saja. Untuk tahun depan, kami masih harus fokus di beberapa Kejurnas untuk menambah poin. Yang terdekat adalah Kartika Cup yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Februari atau Maret 2019,” ucap Sudiartha.
Target 14 judoka yang lolos untuk PON 2020 sedikit bertambah dari PON XIX/2016, Jabar. Saat itu, 13 judoka berhasil dikirimkan Pengprov PJSI Bali yang turun di 10 kelas.
Saat itu juga, Judoka asal Bali berhasil menyumbangkan dua emas dan empat perak. “Masalahnya, PON 2020 hanya satu judoka hanya boleh turun di satu kelas saja. Kalau di Jabar, satu kelas bisa dua judoka yang turun,” tuturnya.