DENPASAR – Pahlawan-pahlawan olahraga putri bukan hanya Maria Natalia Londa atau para pemain asal Bali yang memperkuat beberapa tim basket profesional Indonesia.
Yup, Jangan lupakan sosok Ni Nengah Widiasih. Lifter asal Karangasem ini juga mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Tahun 2016 lalu, Widiasih mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia di ajang Rio 2016 Paralympic Games.
Di Asean Paragames 2017, Widiasih berhasil meraih dua medali emas di angkatan snatch putri di atas 45 kg dan nomor 86 kg.
Dia juga turut membawa Indonesia meraih juara umum Asean Paragames 2017. Saat ini, lifter berusia 25 tahun itu tengah fokus menatap Asian Paragames 2018 di Jakarta – Palembang.
Medali emas pun ditargetkannya. Satu medali emas ingin diraihnya. “Kalau untuk melihat potensi lawan-lawan mungkin sama saja. Apalagi saya turun di kelas 45 kg,” bebernya.
Saat ini, Widiasih masih mematangkan performanya di Pelatnas National Paralympic Committee (NPC) di Solo, Jawa Tengah.
Bulan depan, dia akan mengikuti satu kejuaraan pemanasan sebelum Asian Paragames 2017. “Bulan depan saya akan berolak ke Prancis untuk mengikuti Europe Championship Para Power Lifting 2018,” ucapnya.
Bertepatan dengan Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Widiasih juga memiliki pesan kepada wanita-wanita yang ada di Indonesia.
Dia ingin wanita-wanita Indonesia tidak pernah pantang menyerah. “Selalu semangat. Buat sesuatu yang berarti. Jadilah wanita yang hebat, kuat, cerdas, dan pantang menyerah.
Terus berkarya karena bukan zamannya lagi wanita hanya diam di rumah. Saya berharap wanita di luar sana memiliki keberanian untuk memulai sesuatu. Mereka harus menunjukkan bahwa mereka adalah wanita hebat,” tuturnya.