DENPASAR – Ditengah kompetisi sepak bola profesional yang dihentikan dan tidak ada kepastiannya termasuk Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16, 18, dan 20, kompetisi usia dini terus menggeliat.
Sekolah Sepak Bola (SBB) Pulau Dewata pun mulai ikut dalam berbagai kompetisi sepak bola. Salah satunya adalah kompetisi sepak bola U-11 di Mojokerto.
Ada tiga SSB dari Bali yang ambil bagian. Mereka adalah Paradise Football Academy (PFA) Denpasar, Garuda Peliatan Gianyar, dan Garuda Wisnu Denpasar.
Hebatnya Garuda Wisnu (Garwis) Denpasar berhasil keluar sebagai kampiun. Di laga final turnamen U-11 di Mojokerto yang berakhir Minggu sore kemarin (20/12)
di Majapahit Soccer Field, Garwis berhasil menumbangkan wakil Jawa Timur, Juanda Surabaya dengan skor tipis 1-0.
Gol semata wayang Garwis berhasil dicetak oleh Nikolaus Putra Oktavianus. Selain meraih juara, Garwis juga mengirimkan dua wakilnya sebagai yang terbaik.
Pelatih terbaik diraih oleh Ambara Lenju. Sedangkan pemain terbaik berhasil direbut Nikolaus Putra Oktavianus.
Saat dihubungi usai pertandingan kemarin, Lenju mengaku senang dan bangga dengan perjuangan anak asuhnya di turnamen kali ini.
Namun, dia memiliki keinginan agar turnamen usia dini bisa lebih banyak lagi diselenggarakan kedepannya di Bali.
“Semoga kedepannya, turnamen-turnamen seperti ini bisa diselenggarakan di Bali. Kami ingin ada pembinaan usia dini yang berkelanjutan ” ucapnya singkat.
Dia menilai, banyak pemain-pemain muda dari Pulau Dewata yang mulai terlihat prestasinya di kancah nasional.
Lenju memberi contoh kepada tiga pemain asal Bali yang lolos Garuda Select III yaitu I Gusti Made Rendi Sanjaya Putra dan I Gede Aditya Juli Antara yang lolos mewakili Persebaya Surabaya U-16 serta I Putu Dipa Yogi Arta yang lolos dari Bali United U-16.
“Kami ingin ada pembinaan berkelanjutan dan pemain-pemain dari SSB di Bali, bisa memperkuat Timnas Indonesia suatu saat nanti,” tutupnya.