28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:53 AM WIB

Woow…Badung Gelontor Desa Adat Bantuan Gamelan Senilai Rp 1,6 Miliar

MANGUPURA – Pemberian bantuan satu set (barungan) gamelan kembali diberikan Pemkab Badung melalui Dinas Kebudayaan Badung.

Anggaran mencapai Rp 1,6 miliar untuk hibah lima barongan gamelan. Kepala Dinas Kebudayaan Badung IB Anom Bhasma mengatakan,

penyerahan hibah gong merupakan implementasi salah satu bidang prioritas Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), yakni adat, agama, seni, dan budaya.

Tiap tahun, Pemkab Badung menganggarkan bantuan gong, baleganjur, angklung, termasuk gaguntangan.

“Sehingga lima tahun ke depan di Badung tidak ada banjar tidak memiliki gong. Kami berharap masyarakat mengembangkan budaya dari banjar,” jelas pejabat asal Desa Taman, Abiansemal ini.

Gemelan atau gong yang dibuat adalah hasil dari perajin gamelan di Badung, tepatnya di Banjar Binong, Mengwi.

Karena ini juga untuk memberdayakan perajin asal Badung. Sementara harga satu gamelan  kisaran Rp 350 juta.

“Sesuai prinsip Bapak Bupati juga, kami mengutamakan pembuat gong yang berasal dari Badung, sehingga terjadi perputaran ekonomi di masyarakat Badung.

Kalau tidak salah untuk tahun ini, kami menganggarkan sekitar Rp 1,6 miliar untuk gong ini, ” terang Anom Bhasma.

Selain itu, setiap tahun Pemkab Badung membantu sanggar-sanggar yang ada di banjar-banjar agar eksis. Ada yang dibantu Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar.

“Sehingga betul-betul di Badung ini, Bapak Bupati tak hanya sekadar wacana memajukan kebudayaan, tetapi sudah action,” pungkasnya.

MANGUPURA – Pemberian bantuan satu set (barungan) gamelan kembali diberikan Pemkab Badung melalui Dinas Kebudayaan Badung.

Anggaran mencapai Rp 1,6 miliar untuk hibah lima barongan gamelan. Kepala Dinas Kebudayaan Badung IB Anom Bhasma mengatakan,

penyerahan hibah gong merupakan implementasi salah satu bidang prioritas Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), yakni adat, agama, seni, dan budaya.

Tiap tahun, Pemkab Badung menganggarkan bantuan gong, baleganjur, angklung, termasuk gaguntangan.

“Sehingga lima tahun ke depan di Badung tidak ada banjar tidak memiliki gong. Kami berharap masyarakat mengembangkan budaya dari banjar,” jelas pejabat asal Desa Taman, Abiansemal ini.

Gemelan atau gong yang dibuat adalah hasil dari perajin gamelan di Badung, tepatnya di Banjar Binong, Mengwi.

Karena ini juga untuk memberdayakan perajin asal Badung. Sementara harga satu gamelan  kisaran Rp 350 juta.

“Sesuai prinsip Bapak Bupati juga, kami mengutamakan pembuat gong yang berasal dari Badung, sehingga terjadi perputaran ekonomi di masyarakat Badung.

Kalau tidak salah untuk tahun ini, kami menganggarkan sekitar Rp 1,6 miliar untuk gong ini, ” terang Anom Bhasma.

Selain itu, setiap tahun Pemkab Badung membantu sanggar-sanggar yang ada di banjar-banjar agar eksis. Ada yang dibantu Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar.

“Sehingga betul-betul di Badung ini, Bapak Bupati tak hanya sekadar wacana memajukan kebudayaan, tetapi sudah action,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/