29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:22 AM WIB

Atraksi Mepantigan, Daya Tarik Wisata Baru Desa Bakas, Tertarik?

SEMARAPURA – Sejumlah desa di Kabupaten Klungkung kini berlomba-lomba menggali potensinya dalam mengembangkan industri pariwisata.

Contohnya saja Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, yang kian gencar menggali potensi pariwisata mulai dari kuliner hingga atraksi mepantigan.

Penasihat Pokdarwis Desa Wisata Bakas, Wayan Widiana, menuturkan, mepantigan merupakan seni bela diri tradisional Bali yang kerap dilakukan anak-anak di wilayah pedesaan jelang musim tanam.

Lahan persawahan berlumpur merupakan surga bagi anak-anak di pedesaan untuk melakukan atraksi seni bela diri itu.

“Setiap anak terutamanya yang tinggal di pedesaan pasti pernah melakukan ini,” ujar Wayan Widiana kemarin.

Melihat keseruan yang ditimbulkan dari atraksi mepantigan, membuat Pokdarwis Desa Wisata Bakas menjadikan atraksi mepantigan sebagai daya tarik wisata.

Meski baru ditampilkan Minggu (20/1) lalu, para wisatawan yang datang untuk bersantai dan menikmati kuliner di Desa Bakas dibuat terpukau dan mengapresiasi atraksi ini.

“Bahkan, ada wisatawan asal Korea yang ikut berpartisipasi. Kami telah menyiapkan lahan seluas satu are untuk menampilkan atraksi ini,” katanya.

Lantaran anggaran desa yang terbatas, untuk sementara waktu atraksi ini akan ditampilkan saat ada wisatawan datang berkunjung dengan jumlah banyak.

Mengingat ada biaya yang dikeluarkan untuk menampilkan atraksi ini. “Untuk anggaran dari desa berkaitan pengembangan pariwisata di tahun 2018 belum ada,

sehingga lebih banyak menggunakan kantong pribadi anggota Pokdarwis. Tahun ini baru dianggarkan namun belum bisa mengcover semuanya,” terang pria yang juga anggota DPRD Klungkung ini.

Lebih lanjut diungkapkan, wisatawan yang berkunjung ke Desa Bakas didominasi oleh wisatawan domestik. Sementara untuk wisatawan mancanegara baru berkisar 30 persen dari wisatawan yang berkunjung.

Selain menikmati keindahan alam, wisatawan yang datang biasanya untuk menikmati berwisata kuliner seperti Laklak Pengangon yang kini sedang naik daun.

“Untuk promosi, kami memanfaatkan media sosial. Selain itu anggota Pokdarwis Desa Bakas yang merupakan orang-orang pariwisata yang berusaha

mengajak wisatawan datang untuk berkunjung. Semoga dengan apa yang kami lakukan, kunjungan wisatawan terus bertambah,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Sejumlah desa di Kabupaten Klungkung kini berlomba-lomba menggali potensinya dalam mengembangkan industri pariwisata.

Contohnya saja Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, yang kian gencar menggali potensi pariwisata mulai dari kuliner hingga atraksi mepantigan.

Penasihat Pokdarwis Desa Wisata Bakas, Wayan Widiana, menuturkan, mepantigan merupakan seni bela diri tradisional Bali yang kerap dilakukan anak-anak di wilayah pedesaan jelang musim tanam.

Lahan persawahan berlumpur merupakan surga bagi anak-anak di pedesaan untuk melakukan atraksi seni bela diri itu.

“Setiap anak terutamanya yang tinggal di pedesaan pasti pernah melakukan ini,” ujar Wayan Widiana kemarin.

Melihat keseruan yang ditimbulkan dari atraksi mepantigan, membuat Pokdarwis Desa Wisata Bakas menjadikan atraksi mepantigan sebagai daya tarik wisata.

Meski baru ditampilkan Minggu (20/1) lalu, para wisatawan yang datang untuk bersantai dan menikmati kuliner di Desa Bakas dibuat terpukau dan mengapresiasi atraksi ini.

“Bahkan, ada wisatawan asal Korea yang ikut berpartisipasi. Kami telah menyiapkan lahan seluas satu are untuk menampilkan atraksi ini,” katanya.

Lantaran anggaran desa yang terbatas, untuk sementara waktu atraksi ini akan ditampilkan saat ada wisatawan datang berkunjung dengan jumlah banyak.

Mengingat ada biaya yang dikeluarkan untuk menampilkan atraksi ini. “Untuk anggaran dari desa berkaitan pengembangan pariwisata di tahun 2018 belum ada,

sehingga lebih banyak menggunakan kantong pribadi anggota Pokdarwis. Tahun ini baru dianggarkan namun belum bisa mengcover semuanya,” terang pria yang juga anggota DPRD Klungkung ini.

Lebih lanjut diungkapkan, wisatawan yang berkunjung ke Desa Bakas didominasi oleh wisatawan domestik. Sementara untuk wisatawan mancanegara baru berkisar 30 persen dari wisatawan yang berkunjung.

Selain menikmati keindahan alam, wisatawan yang datang biasanya untuk menikmati berwisata kuliner seperti Laklak Pengangon yang kini sedang naik daun.

“Untuk promosi, kami memanfaatkan media sosial. Selain itu anggota Pokdarwis Desa Bakas yang merupakan orang-orang pariwisata yang berusaha

mengajak wisatawan datang untuk berkunjung. Semoga dengan apa yang kami lakukan, kunjungan wisatawan terus bertambah,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/