27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:02 AM WIB

Anggaran Naik Tipis, Klungkung Absen Tiga Kesenian di PKB 2018

SEMARAPURA – Kabupaten Klungkung dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018 hanya akan meramaikan 22 jenis kesenian dari 25 jenis kesenian yang ada.

Keterbatasan anggaran menjadi alasan keputusan itu diambil. Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung, I Komang Sukarya kemarin, mengatakan,

tiga jenis kesenian yang tidak diikuti dalam PKB 2018 adalah kesenian legongan klasik, karawitan inovatif, dan gambelan inovatif.

Menurutnya, tiga jenis kesenian itu tidak diikuti karena keterbatasan anggaran. Adapun anggaran untuk mengikuti PKB 2018 tidak jauh berbeda saat mengikuti PKB 2017, yaitu sebesar Rp 1,8 miliar.

“PKB 2017 kami dianggarkan sekitar Rp 1,7 miliar. Tentunya dengan kondisi harga barang dan jasa yang setiap tahunnya mengalami peningkatan,

serta penambahan item jenis kesenian dalam PKB 2018, kami tidak bisa mengikuti seluruh jenis kesenian PKB yang ada,” terangnya.

Jika dipaksakan untuk mengikuti seluruh jenis kesenian yang ada di PKB 2018, pihaknya takut akan terjadi pemangkasan alokasi anggaran untuk setiap jenis kesenian yang akan ditampilkan.

“Nanti kami dituntut kok anggarannya turun. Tapi dibandingkan kabupaten lain, kami bisa mengikuti lebih banyak,” katanya.

Lebih lanjut diungkapkan, dalam persiapan tampil di PKB 2018, sudah tahap pembinaan. Dan sampai saat ini, belum ada kendala berarti yang ditemui.

“Hanya saja dalam penunjukan peserta yang akan tampil saja yang agak heboh. Kami coba untuk tidak memilih orang sebagai peserta secara berturut-turut,” tandasnya.

SEMARAPURA – Kabupaten Klungkung dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2018 hanya akan meramaikan 22 jenis kesenian dari 25 jenis kesenian yang ada.

Keterbatasan anggaran menjadi alasan keputusan itu diambil. Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung, I Komang Sukarya kemarin, mengatakan,

tiga jenis kesenian yang tidak diikuti dalam PKB 2018 adalah kesenian legongan klasik, karawitan inovatif, dan gambelan inovatif.

Menurutnya, tiga jenis kesenian itu tidak diikuti karena keterbatasan anggaran. Adapun anggaran untuk mengikuti PKB 2018 tidak jauh berbeda saat mengikuti PKB 2017, yaitu sebesar Rp 1,8 miliar.

“PKB 2017 kami dianggarkan sekitar Rp 1,7 miliar. Tentunya dengan kondisi harga barang dan jasa yang setiap tahunnya mengalami peningkatan,

serta penambahan item jenis kesenian dalam PKB 2018, kami tidak bisa mengikuti seluruh jenis kesenian PKB yang ada,” terangnya.

Jika dipaksakan untuk mengikuti seluruh jenis kesenian yang ada di PKB 2018, pihaknya takut akan terjadi pemangkasan alokasi anggaran untuk setiap jenis kesenian yang akan ditampilkan.

“Nanti kami dituntut kok anggarannya turun. Tapi dibandingkan kabupaten lain, kami bisa mengikuti lebih banyak,” katanya.

Lebih lanjut diungkapkan, dalam persiapan tampil di PKB 2018, sudah tahap pembinaan. Dan sampai saat ini, belum ada kendala berarti yang ditemui.

“Hanya saja dalam penunjukan peserta yang akan tampil saja yang agak heboh. Kami coba untuk tidak memilih orang sebagai peserta secara berturut-turut,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/