29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:31 AM WIB

Jadi Host, Bali Uji Kualitas Pedansa di International Dance Festival

DENPASAR – Kejuaraan-kejuaraan olahraga internasional, tampaknya, mulai banyak menyambangi Bali sebagai tuan rumah.

Kali ini, Bali Open International Dance Festival (BOIDF) 2018 digelar di Bali. Tepatnya di Padma Resort, Kuta, yang berlangsung akhir pekan lalu.

Sebanyak 130 pedansa asal Bali ditambah dengan 154 pedansa dari luar Bali termasuk dari 17 negara hadir dalam kompetisi ini.

Dari 17 negara diantaranya adalah Inggris, Italia, Rusia, dan negara-negara Asia Tenggara. Ditunjuknya Bali juga bukan tanpa alasan.

Menurut Ketum PP IODI Heru Susanto, dipilihnya Bali karena daya tariknya. “Kalau dari peserta, sebagian besar negara peserta memang berasal dari kawasan Asia Tenggara.

Namun sebagian besar Pengprov IODI juga menurunkan pedansanya kali ini,” terangnya saat ditemui sore kemarin.

Sudah diselenggarakannya kejuaraan internasional dance sport di Bali, bisa menjadi batu lonctaan Indonesia sebagai tuan rumah kembali tahun depan.

Bahkan, sudah ada rencananya untuk menggelarnya di tempat yang lebih besar meskipun waktu dan tempat belum ditentukan.

Yang menarik dari pernyataan Heru Susanto adalah, Bali juga terpilih sebagai tuan rumah Pra-PON XX. Tentu keputusan ini bisa menguntungkan untuk Bali dari segi perolehan medali nanti.

Sementara itu, Ketum Sekjen PP IODI sekaligus sebagai Ketum Pengprov IODI Bali Suparmi mengatakan, kejuaraan dansa internasional ini

juga bisa sebagai ajang pemanasan bagi para pedansa Bali sebelum fokus di kejuaran lainnya termasuk Pra-PON tahun depan.

“Begitu saya informasikan, mereka sangat antusias karena bisa merasakan atmosfer bertarung dengan pedansa negara lain,” tutur Suparmi. 

DENPASAR – Kejuaraan-kejuaraan olahraga internasional, tampaknya, mulai banyak menyambangi Bali sebagai tuan rumah.

Kali ini, Bali Open International Dance Festival (BOIDF) 2018 digelar di Bali. Tepatnya di Padma Resort, Kuta, yang berlangsung akhir pekan lalu.

Sebanyak 130 pedansa asal Bali ditambah dengan 154 pedansa dari luar Bali termasuk dari 17 negara hadir dalam kompetisi ini.

Dari 17 negara diantaranya adalah Inggris, Italia, Rusia, dan negara-negara Asia Tenggara. Ditunjuknya Bali juga bukan tanpa alasan.

Menurut Ketum PP IODI Heru Susanto, dipilihnya Bali karena daya tariknya. “Kalau dari peserta, sebagian besar negara peserta memang berasal dari kawasan Asia Tenggara.

Namun sebagian besar Pengprov IODI juga menurunkan pedansanya kali ini,” terangnya saat ditemui sore kemarin.

Sudah diselenggarakannya kejuaraan internasional dance sport di Bali, bisa menjadi batu lonctaan Indonesia sebagai tuan rumah kembali tahun depan.

Bahkan, sudah ada rencananya untuk menggelarnya di tempat yang lebih besar meskipun waktu dan tempat belum ditentukan.

Yang menarik dari pernyataan Heru Susanto adalah, Bali juga terpilih sebagai tuan rumah Pra-PON XX. Tentu keputusan ini bisa menguntungkan untuk Bali dari segi perolehan medali nanti.

Sementara itu, Ketum Sekjen PP IODI sekaligus sebagai Ketum Pengprov IODI Bali Suparmi mengatakan, kejuaraan dansa internasional ini

juga bisa sebagai ajang pemanasan bagi para pedansa Bali sebelum fokus di kejuaran lainnya termasuk Pra-PON tahun depan.

“Begitu saya informasikan, mereka sangat antusias karena bisa merasakan atmosfer bertarung dengan pedansa negara lain,” tutur Suparmi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/