KUTA – Agresivitas Serdadu Tridatu musim ini akan diuji malam hari ini. Melawan tim juru kunci Perseru Serui di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali United seharusnya bisa menang mudah.
Materi pemain tentu jelas lebih baik Bali United jika dibandingkan dengan skuad asuhan I Putu Gede Dwi Santoso.
Jika ingin berada di jalur yang benar, Bali United wajib memenangkan pertandingan melawan Cendrawasih Jingga – julukan Perseru Serui.
Kemenangan sekaligus untuk menjawab keraguan Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro kala hanya mampu menahan imbang PSIS Semarang pekan lalu.
Data statistik cenderung berpihak Bali United. Dari lima kali pertemuan selama tiga musim terakhir, Serdadu Tridatu berhasil menang tiga kali dengan dua kali kalah.
“Selama ini kami sudah mengevaluasi permainan,” ucapnya saat konferensi pers di Natya Hotel, Kuta, kemarin (6/4).
Dari pertandingan hari ini, yang menarik juga adalah bagaimana dua pelatih lokal yang hanya terpaut usia tiga tahun akan sama-sama beradu strategi.
Yang membedakan adalah inilah debut Putu Gede sebagai pelatih tim kasta tertinggi di persepakbolaan Indonesia.
Keduanya juga sama-sama melontarkan pujian. “Coach Widodo adalah inspirasi saya dalam kepelatihan. Termasuk laga kali ini akan menjadi kenangan karena bermain melawan tim kampung halaman saya,” ucap Putu Gede.
Bukan hanya Putu Gede yang menganggap pertandingan ini adalah pertandingan spesial. Dia mengatakan, sang Asisten Pelatih Perseru Serui Alexander Saununu juga memiliki kenangan di Bali.
Tahun 2014, Saununu menjadi Pelatih PS Badung. Selain pelatih, ada beberapa pemain Perseru yang akan bernostalgia.
Mereka adalah Silvio Escobar, Steven Anderson Imbiri, dan Indra Permana. Terlepas dari kenangan-kenangan yang ada, mantan gelandang bertahan Arema ini sudah melakukan persiapan di Serui pasca kekalahan melawan PSM Makassar.
“Target kami bisa mencuri poin di Bali. Saya juga tahu rekor Perseru yang tidak bagus melawan Bali United. Semoga keberuntungan bisa berpihak kepada kami,” bebernya.
