27.2 C
Jakarta
2 Mei 2024, 8:34 AM WIB

Duh, Liga 1 2019 Belum Mulai, Komdis PSSI Sanksi Keras Bali United

DENPASAR – Liga 1 2019 diprediksi baru bergulir bulan Mei tahun depan atau setelah Pemilu 2019 usai. Kurang lebih masih empat bulan lagi.

Masih ada waktu untuk berbenah bagi Bali United. Tetapi, belum mulai kompetisi, masalah sudah datang.

Bali United mendapatkan hukuman denda dari Komdis PSSI sebesar Rp 220 juta dan larangan dua kali pertandingan tanpa penonton di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Sanksi dijatuhkan Komdis PSSI sebagai buntut dari ulah suporter yang menyalakan cerawat, kembang api, bom asap, hingga pelemparan botol saat Bali United bersua Persija Jakarta dipekan ke-33 Liga 1, Minggu (2/12) lalu.

Kerugian materi dan psikologis bisa menghantui skuad Serdadu Tridatu. Secara kasar, Manajemen Bali United rugi kurang lebih sekitar Rp 1,750 miliar per pertandingan.

Jika dua pertandingan, total kerugian adalah Rp 3,5 miliar. Belum lagi untuk membayar petugas keamanan di stadion.

Disamping itu, tim tamu jelas merasa diuntungkan karena Bali United tanpa dukungan suporter. “Ya memang harus dijalani. Tim-tim lain yang menyalakan flare juga mendapatkan hukuman.

Kami merasa rugi. Dua pertandingan tanpa penonton jelas bisa berpengaruh terhadap permainan tim. Ke depan semoga kejadian ini bisa dijadikan pelajaran,” terang Asisten Pelatih Bali United Eko Purdjianto.

DENPASAR – Liga 1 2019 diprediksi baru bergulir bulan Mei tahun depan atau setelah Pemilu 2019 usai. Kurang lebih masih empat bulan lagi.

Masih ada waktu untuk berbenah bagi Bali United. Tetapi, belum mulai kompetisi, masalah sudah datang.

Bali United mendapatkan hukuman denda dari Komdis PSSI sebesar Rp 220 juta dan larangan dua kali pertandingan tanpa penonton di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Sanksi dijatuhkan Komdis PSSI sebagai buntut dari ulah suporter yang menyalakan cerawat, kembang api, bom asap, hingga pelemparan botol saat Bali United bersua Persija Jakarta dipekan ke-33 Liga 1, Minggu (2/12) lalu.

Kerugian materi dan psikologis bisa menghantui skuad Serdadu Tridatu. Secara kasar, Manajemen Bali United rugi kurang lebih sekitar Rp 1,750 miliar per pertandingan.

Jika dua pertandingan, total kerugian adalah Rp 3,5 miliar. Belum lagi untuk membayar petugas keamanan di stadion.

Disamping itu, tim tamu jelas merasa diuntungkan karena Bali United tanpa dukungan suporter. “Ya memang harus dijalani. Tim-tim lain yang menyalakan flare juga mendapatkan hukuman.

Kami merasa rugi. Dua pertandingan tanpa penonton jelas bisa berpengaruh terhadap permainan tim. Ke depan semoga kejadian ini bisa dijadikan pelajaran,” terang Asisten Pelatih Bali United Eko Purdjianto.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/