DENPASAR – Bali United bertolak menuju Chiangrai, Thailand, Minggu siang kemarin (21/1). 18 pemain diboyong Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro.
Mimpi menembus group stage Liga Champions Asia (LCA) kian melambung. Tidak ada salahnya berandai-andai dan berdoa Bali United mengalahkan Chiangrai United di preliminary round 2 LCA, Selasa besok (23/1).
Apalagi, skuad dua tim bisa dibilang berimbang. Bali United memiliki keunggulan dengan banyaknya pemain berdarah Belanda.
Seperti Nick Van Der Velden, Kevin Brands, Stefano Lilipaly, dan Irfan Bachdim. Musim lalu – minus Kevin Brands, The Dutch Connection berhasil menciptakan keseimbangan Bali United mengarungi Liga I.
Bahkan Sylvano Comvalius menjadi striker tersubur Liga I, dengan menceploskan 35 gol, melampaui rekor legenda Bandung Raya Peri Sandria yang bertahan hampir dua dekade.
Keberadaan Demerson Costa, IIija Spasojevic, dan Ahn Byung Keon, sekarang bakal menambah kekuatan Serdadu Tridatu.
Sementara di Chiangrai, ada setidaknya empat pemain asal Brazil. Belum lagi ditambah dengan sang arsitek Alexandre Gamma yang juga berasal dari Brazil.
Keempat pemain itu antara lain Victor Mattos Cardozo, Gilberto Macena, Cleiton Silva, dan penyerang anyar yang baru saja didatangkan dari klub Arab Saudi, Al Khaleej Club, Jandson Dos Santos.
Dengan tiga pemain depan asal Brazil milik Chiangrai, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Coach Widodo untuk meramu strategi yang pas untuk meredam amukan mereka.
Apalagi mereka baru saja memenangkan Khor Royal Cup 2018 kontra juara Thai League 1 musim lalu, Buriram United.
Beruntung Bali United memiliki sosok bek tengah asal Brazil, Demerson Bruno Costa. Sebagai sesama pemain asal Negeri Samba, dia sudah tahu bagaimana kekuatan dari empat pemain plus pelatih asal Brazil.
“Saya tahu mereka. Saya tahu Cleiton dan Victor Cardozo. Tetapi saya belum mengetahui pemain lainnya (Jandson, Red). Saya juga sedikit tahu tentang Gamma (Pelatih Chiangrai United, Red),” ungkap Demerson Minggu kemarin.
