GIANYAR – Kekalahan menyakitkan dengan skor 2-1 yang dialami Bali United saat bertandang ke markas PS TIRA di Stadion Sultan Agung Bantul di putaran pertama Liga 1 lalu masih membekas di benak pemain dan suporter.
Tapi, lupakan itu semua. Malam ini, Bali United harus bertarung sebagai laki-laki untuk merebut tiga poin kontra PS TIRA. Kemenangan jadi harga mati.
PS TIRA sendiri datang ke Bali dengan mengusung target yang sama: menang. Kepada wartawan kemarin, Pelatih PS TIRA Nil Maizar mengatakan, moral tim cukup bagus meski kalah tipis menghadapi PSM Makassar pekan lalu.
Karena itu, sebagai pelatih dia mencoba untuk bisa menaikkan moral Abduh Lestaluhu dkk saat menghadapi Bali United.
Tentu ada motivasi tersendiri bagi pelatih yang sudah 11 tahun menangani Semen Padang ini. Dia mencoba untuk bisa mengeluarkan PS TIRA dari jurang degradasi.
Apalagi poin di zona degradasi sangat ketat dan hanya terpaut satu poin saja. “Setiap pertandingan bagi saya adalah laga final.
Kami mencoba untuk menambah anak tangga untuk keluar dari zona degradasi. Tugas saya disini adalah untuk membentuk anak tangga itu,” pungkasnya.
GIANYAR – Kekalahan menyakitkan dengan skor 2-1 yang dialami Bali United saat bertandang ke markas PS TIRA di Stadion Sultan Agung Bantul di putaran pertama Liga 1 lalu masih membekas di benak pemain dan suporter.
Tapi, lupakan itu semua. Malam ini, Bali United harus bertarung sebagai laki-laki untuk merebut tiga poin kontra PS TIRA. Kemenangan jadi harga mati.
PS TIRA sendiri datang ke Bali dengan mengusung target yang sama: menang. Kepada wartawan kemarin, Pelatih PS TIRA Nil Maizar mengatakan, moral tim cukup bagus meski kalah tipis menghadapi PSM Makassar pekan lalu.
Karena itu, sebagai pelatih dia mencoba untuk bisa menaikkan moral Abduh Lestaluhu dkk saat menghadapi Bali United.
Tentu ada motivasi tersendiri bagi pelatih yang sudah 11 tahun menangani Semen Padang ini. Dia mencoba untuk bisa mengeluarkan PS TIRA dari jurang degradasi.
Apalagi poin di zona degradasi sangat ketat dan hanya terpaut satu poin saja. “Setiap pertandingan bagi saya adalah laga final.
Kami mencoba untuk menambah anak tangga untuk keluar dari zona degradasi. Tugas saya disini adalah untuk membentuk anak tangga itu,” pungkasnya.
