27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:50 AM WIB

SEDIH! Siap Mundur, WCP: Saya Ingin Sepakbola Indonesia Berkembang

DENPASAR – Kiprah Pelatih Bali United Widodo Cahyono memasuki tahun keduanya bersama Serdadu tridatu. Tahun ini, gelar juara bisa meleset.

Bahkan bisa saja terlempar dari posisi lima besar jika dalam tiga pertandingan terakhir, Bali United tergelincir.

Masih ada dua tahun lagi sebelum kontrak pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah, ini berakhir Bersama Bali United.

Tapi, dengan tegas Coach Widodo siap dievaluasi oleh manajemen Bali United jika target tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh manajemen.

“Tidak apa-apa, apakah akan ada perubahan (kontrak diputus) atau terus,” ucap Coach Widodo kepada Jawa Pos Radar Bali.

Baginya, apa yang sudah dilakukan untuk Bali United dan pihak manajemen merasa masih ada yang kurang, tentu hal tersebut menurutnya biasa dalam sepakbola.

“Memang semuanya dilihat dari hasil akhir. Ibaratnya susu kena tumpahan noda, pasti jadi jelek. Itu normal dalam sepakbola,” bebernya.

Dia hanya ingin sepakbola berkembang secara keseluruhan dan bukan hanya Bali United. Setidaknya, ada warna yang diberikan Widodo di setiap tim yang dilatihnya.

Misalnya saja Sriwijaya FC di ISC A 2016 dibawanya bertengger diperingkat empat. “Tapi ada warna karena beberapa pemain muda muncul.

Juga ada top skorer seperti Bali United musim lalu. Hidup itu seperti roda. Kadang diatas, kadang dibawah. Bagaimana seorang pelatih bisa keluar dari kegagalan tersebut.

Kalau seandainya manajemen dan suporter tidak melihat kesana, tidak apa-apa. Yang jelas, tahun lalu dan sekarang kompetisinya berbeda,” ucapnya.

Kunci untuk bisa bangkit dari keterpurukan, menurut Widodo, adalah pembenahan dalam skuad.

“Saya harus fokus dalam tiga pertandingan. Lihat juga beberapa persen pemain yang fit dan berapa persen pemain yang diatas 30 tahun.

Jadi kenapa Bali United tidak seperti musim lalu, kuncinya adalah segera berbenah,” tuturnya. 

DENPASAR – Kiprah Pelatih Bali United Widodo Cahyono memasuki tahun keduanya bersama Serdadu tridatu. Tahun ini, gelar juara bisa meleset.

Bahkan bisa saja terlempar dari posisi lima besar jika dalam tiga pertandingan terakhir, Bali United tergelincir.

Masih ada dua tahun lagi sebelum kontrak pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah, ini berakhir Bersama Bali United.

Tapi, dengan tegas Coach Widodo siap dievaluasi oleh manajemen Bali United jika target tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh manajemen.

“Tidak apa-apa, apakah akan ada perubahan (kontrak diputus) atau terus,” ucap Coach Widodo kepada Jawa Pos Radar Bali.

Baginya, apa yang sudah dilakukan untuk Bali United dan pihak manajemen merasa masih ada yang kurang, tentu hal tersebut menurutnya biasa dalam sepakbola.

“Memang semuanya dilihat dari hasil akhir. Ibaratnya susu kena tumpahan noda, pasti jadi jelek. Itu normal dalam sepakbola,” bebernya.

Dia hanya ingin sepakbola berkembang secara keseluruhan dan bukan hanya Bali United. Setidaknya, ada warna yang diberikan Widodo di setiap tim yang dilatihnya.

Misalnya saja Sriwijaya FC di ISC A 2016 dibawanya bertengger diperingkat empat. “Tapi ada warna karena beberapa pemain muda muncul.

Juga ada top skorer seperti Bali United musim lalu. Hidup itu seperti roda. Kadang diatas, kadang dibawah. Bagaimana seorang pelatih bisa keluar dari kegagalan tersebut.

Kalau seandainya manajemen dan suporter tidak melihat kesana, tidak apa-apa. Yang jelas, tahun lalu dan sekarang kompetisinya berbeda,” ucapnya.

Kunci untuk bisa bangkit dari keterpurukan, menurut Widodo, adalah pembenahan dalam skuad.

“Saya harus fokus dalam tiga pertandingan. Lihat juga beberapa persen pemain yang fit dan berapa persen pemain yang diatas 30 tahun.

Jadi kenapa Bali United tidak seperti musim lalu, kuncinya adalah segera berbenah,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/