28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:12 AM WIB

Soal Naturalisasi dari Brasil, Eks Pemain Gelora Dewata Kritik Pedas

DENPASAR — Rencana PSSI menaturalisasi lima pemain muda asal Brasil untuk persiapan Piala Dunia U-20 mendapat kritik bertubi-tubi dari berbagai sudut. Dari Bali, Ida Bagus Mahayasa mengkritik keras rencana tersebut.

Diketahui, PSSI telah memasukkan lima pemain asal Brasil bahkan sudah meneken kontrak jangka panjang dengan tiga klub berbeda. Yakni Pedro Henrique Bartoli Jardim dan Hugo Giherle Correa Grilo menjadi milik Arema FC. Thiago Apolina Pereira dan Maike Henrique Irine Da Lima sudah bersama Persija Jakarta serta Robert Junior Rodrigues Santos sudah berseragam Laskar Sapeh Kerrap — Madura United.

Ida Bagus Mahayasa diwawancarai Sabtu (22/8/2020) mengatakan, pemain asli Indonesia atau keturunan, masih bisa bersaing di kancah internasional. Dia mengatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri jika pemain asli Indonesia yang bermain saat Piala Dunia U-20 tahun depan.

“Pemain lokal sudah berjuang mati-matian untuk bisa membela negaranya sendiri. Terus, sekarang tiba-tiba ada naturalisasi seperti ini dari luar negeri. Belum tentu lima pemain ini bagus mainnya,” ungkap mantan pelatih Timnas Sepak Bola Pantai Indonesia, ini.

“Bayangkan, di negara mereka saja tidak dipakai. Ini bagaimana kok bisa dipakai di Indonesia? Kasihan mau meningkatkan prestasi harus dengan cara seperti ini,” tambahnya.

Mantan pemain Gelora Dewata itu menilai lima pemain yang didatangkan PSSI itu bisa mengacaukan konsentrasi pemain Timnas U-19 yang saat ini sedang melakoni pemusatan latihan di Jakarta.

“Cara yang paling baik adalah menggenjot motivasi pemain muda terutama pemain yang ada di Timnas U-19 sekarang. Tidak menjamin itu naturalisasi bisa bagus,” tegas mantan pemain PSIM Yogyakarta dan Persegi Gianyar, ini.

Pria yang menjadi striker ganas ketika masih merumput, ini pun miris seandainya lima pemain tersebut benar-benar dinaturalisasi oleh PSSI. Menurutnya, rasa nasionalisme kelima pemain itu patut dipertanyakan.

“Saya saja jadi Pelatih Timnas Beach Soccer jengah Indonesia Raya dikumandangkan. Terus bagaimana dengan mereka? Bisa saja mereka kembali lagi ke negara asalnya. Intinya, lebih baik pemain keturunan dari ibu atau ayah Indonesia. Banyak yang bagus main di Eropa. Mereka dan pemain Indonesia lainnya saja yang dioptimalkan,” tutup pria yang turut mencetak bibit-bibit sepak bola Indonesia melalui SSB (sekolah sepak bola) ini.

DENPASAR — Rencana PSSI menaturalisasi lima pemain muda asal Brasil untuk persiapan Piala Dunia U-20 mendapat kritik bertubi-tubi dari berbagai sudut. Dari Bali, Ida Bagus Mahayasa mengkritik keras rencana tersebut.

Diketahui, PSSI telah memasukkan lima pemain asal Brasil bahkan sudah meneken kontrak jangka panjang dengan tiga klub berbeda. Yakni Pedro Henrique Bartoli Jardim dan Hugo Giherle Correa Grilo menjadi milik Arema FC. Thiago Apolina Pereira dan Maike Henrique Irine Da Lima sudah bersama Persija Jakarta serta Robert Junior Rodrigues Santos sudah berseragam Laskar Sapeh Kerrap — Madura United.

Ida Bagus Mahayasa diwawancarai Sabtu (22/8/2020) mengatakan, pemain asli Indonesia atau keturunan, masih bisa bersaing di kancah internasional. Dia mengatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri jika pemain asli Indonesia yang bermain saat Piala Dunia U-20 tahun depan.

“Pemain lokal sudah berjuang mati-matian untuk bisa membela negaranya sendiri. Terus, sekarang tiba-tiba ada naturalisasi seperti ini dari luar negeri. Belum tentu lima pemain ini bagus mainnya,” ungkap mantan pelatih Timnas Sepak Bola Pantai Indonesia, ini.

“Bayangkan, di negara mereka saja tidak dipakai. Ini bagaimana kok bisa dipakai di Indonesia? Kasihan mau meningkatkan prestasi harus dengan cara seperti ini,” tambahnya.

Mantan pemain Gelora Dewata itu menilai lima pemain yang didatangkan PSSI itu bisa mengacaukan konsentrasi pemain Timnas U-19 yang saat ini sedang melakoni pemusatan latihan di Jakarta.

“Cara yang paling baik adalah menggenjot motivasi pemain muda terutama pemain yang ada di Timnas U-19 sekarang. Tidak menjamin itu naturalisasi bisa bagus,” tegas mantan pemain PSIM Yogyakarta dan Persegi Gianyar, ini.

Pria yang menjadi striker ganas ketika masih merumput, ini pun miris seandainya lima pemain tersebut benar-benar dinaturalisasi oleh PSSI. Menurutnya, rasa nasionalisme kelima pemain itu patut dipertanyakan.

“Saya saja jadi Pelatih Timnas Beach Soccer jengah Indonesia Raya dikumandangkan. Terus bagaimana dengan mereka? Bisa saja mereka kembali lagi ke negara asalnya. Intinya, lebih baik pemain keturunan dari ibu atau ayah Indonesia. Banyak yang bagus main di Eropa. Mereka dan pemain Indonesia lainnya saja yang dioptimalkan,” tutup pria yang turut mencetak bibit-bibit sepak bola Indonesia melalui SSB (sekolah sepak bola) ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/