25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:39 AM WIB

Tawarkan Sensasi Lezatnya Kuliner Lokal Sambil Nikmati Panorama Alam

DESA Timpag sejak dulu hanya dikenal dengan jukut gonde (sayur gonde).

Padahal Timpag juga punya potensi wisata alam yang tak kalah dengan daerah lainnya di Tabanan.

Kini semangat kolektif muncul dari warga Timpag, terutama yang tinggal di rantauan untuk pulang kampung  memoles tanah kelahiran.

 

I GUSTI PUTU ARDITA, Tabanan

 

Menuju ke Desa Timpag dari Denpasar apalagi dari Kota Tabanan tentu tak sulit mencarinya.

Apalagi kini sudah ada google map.  Susuri Jalan Trans Gilimanuk, sampai di Meliling belok ke utara maka anda akan disuguhi bentangan sawah di sisi kiri dan kanan jalan.

Inilah Desa Timpag yang kalau pas musim tanam padi berumur sebulan maka di sela-sela tanaman padi itu akan ditanami bibit gonde.

Bentangan pemandangan menghijau tersaji dari mulai masuk wilayah Timpag sampai ke Bendungan Telagatunjung yang juga dikenal dengan Bendungan Megawati.

Alam yang masih perawan dengan udara masih segar ini tentu sangat layak jual sebagai destinasi wisata desa.

Ini juga sejalan dengan konsep pengembangan wisata Pemkab Tabanan yang tak mau lagi hanya sebagai daerah penyangga.

Tapi harus menjadi destinasi utama atau daerah tujuan wisata. Tabanan tak lagi hanya sebagai tempat turis pipis dan buang kotoran tapi dolarnya dibelanjakan di daerah lain.

Semangat itu mendorong warga Timpag untuk memoles beberapa tempat menjadi objek wisata alam dan membangun objek wisata buatan.

Begitu masuk Desa Timpag, tengok ke kiri di Banjar Dajan Peken akan terlihat petunjuk menuju ke Uma Urip.

Andalan tempat ini adalah bentangan persawahan yang pematangnya diplat beton menjadi tracking untuk jogging maupun bersepeda.

Melengkapi Uma Urip dibangun penangkaran burung hantu jenis Tito Alba yang menjadi predator tikus perusak padi. Selanjutnya menuju Banjar Sambian Kaja, disana dibuat tempat wisata religius atau melukat.

Hingga di ujung utara batas Desa Timpag, yakni di Bendungan Telagatunjung, disana kini dibangun wisata adventure water tubbing  dan objek buatan yang diberinama D’ Bendungan View.

Konsep penataan objek ini mirip dengan di Pancasari, di atas Danau Tamblingan. Yakni wisata rekreasi keluarga mengandalkan view alam bendungan dengan latar hijaunya Gunung Batukaru. Disana dibangun taman dan tempat selfie yang sangat disukai remaja.

“Kami memang bikin konsep wisata selfie untuk rekreasi keluarga dan kami juga menyediakan kuliner dengan masakan khas yang pasti disukai. Kalau mau coba, ya kami grand opening hari Minggu (besok),” jelas IB Oka Wijana, salah seorang pengelola D’ Bendungan View. “Kami juga menyediakan tempat meeting sekalian jamuannya,” tambahnya.

Menariknya, saking ngebetnya masyarakat mau datang ke sana, saat tempat itu masih proses penataan pun sudah dipakai untuk Rapat Koordinasi (Rakor) KPU Tabanan.

Bisingnya kota serta kroditnya jalanan membuat masyarakat banyak mencari tempat rekreasi alam seperti di objek wisata buatan di bendungan ini.

Apalagi masyarakat tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk rekreasi, selfie serta menikmati berbagai kuliner disana. Tentu masakan yang disajikan disana adalah masakan khas dengan bahan yang didapat dari Timpag.

Salah satunya tentu jukut gonde. Kalau ingin bernostalgia merasakan gurih dan empuknya gonde Timpag tentu harus datang langsung bersama keluarga.

Makan sambil menikmati indahnya panorama alam bantaran bendungan dengan latar Gunung Batukaru yang berdiri gagah menghijau di utara.

DESA Timpag sejak dulu hanya dikenal dengan jukut gonde (sayur gonde).

Padahal Timpag juga punya potensi wisata alam yang tak kalah dengan daerah lainnya di Tabanan.

Kini semangat kolektif muncul dari warga Timpag, terutama yang tinggal di rantauan untuk pulang kampung  memoles tanah kelahiran.

 

I GUSTI PUTU ARDITA, Tabanan

 

Menuju ke Desa Timpag dari Denpasar apalagi dari Kota Tabanan tentu tak sulit mencarinya.

Apalagi kini sudah ada google map.  Susuri Jalan Trans Gilimanuk, sampai di Meliling belok ke utara maka anda akan disuguhi bentangan sawah di sisi kiri dan kanan jalan.

Inilah Desa Timpag yang kalau pas musim tanam padi berumur sebulan maka di sela-sela tanaman padi itu akan ditanami bibit gonde.

Bentangan pemandangan menghijau tersaji dari mulai masuk wilayah Timpag sampai ke Bendungan Telagatunjung yang juga dikenal dengan Bendungan Megawati.

Alam yang masih perawan dengan udara masih segar ini tentu sangat layak jual sebagai destinasi wisata desa.

Ini juga sejalan dengan konsep pengembangan wisata Pemkab Tabanan yang tak mau lagi hanya sebagai daerah penyangga.

Tapi harus menjadi destinasi utama atau daerah tujuan wisata. Tabanan tak lagi hanya sebagai tempat turis pipis dan buang kotoran tapi dolarnya dibelanjakan di daerah lain.

Semangat itu mendorong warga Timpag untuk memoles beberapa tempat menjadi objek wisata alam dan membangun objek wisata buatan.

Begitu masuk Desa Timpag, tengok ke kiri di Banjar Dajan Peken akan terlihat petunjuk menuju ke Uma Urip.

Andalan tempat ini adalah bentangan persawahan yang pematangnya diplat beton menjadi tracking untuk jogging maupun bersepeda.

Melengkapi Uma Urip dibangun penangkaran burung hantu jenis Tito Alba yang menjadi predator tikus perusak padi. Selanjutnya menuju Banjar Sambian Kaja, disana dibuat tempat wisata religius atau melukat.

Hingga di ujung utara batas Desa Timpag, yakni di Bendungan Telagatunjung, disana kini dibangun wisata adventure water tubbing  dan objek buatan yang diberinama D’ Bendungan View.

Konsep penataan objek ini mirip dengan di Pancasari, di atas Danau Tamblingan. Yakni wisata rekreasi keluarga mengandalkan view alam bendungan dengan latar hijaunya Gunung Batukaru. Disana dibangun taman dan tempat selfie yang sangat disukai remaja.

“Kami memang bikin konsep wisata selfie untuk rekreasi keluarga dan kami juga menyediakan kuliner dengan masakan khas yang pasti disukai. Kalau mau coba, ya kami grand opening hari Minggu (besok),” jelas IB Oka Wijana, salah seorang pengelola D’ Bendungan View. “Kami juga menyediakan tempat meeting sekalian jamuannya,” tambahnya.

Menariknya, saking ngebetnya masyarakat mau datang ke sana, saat tempat itu masih proses penataan pun sudah dipakai untuk Rapat Koordinasi (Rakor) KPU Tabanan.

Bisingnya kota serta kroditnya jalanan membuat masyarakat banyak mencari tempat rekreasi alam seperti di objek wisata buatan di bendungan ini.

Apalagi masyarakat tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk rekreasi, selfie serta menikmati berbagai kuliner disana. Tentu masakan yang disajikan disana adalah masakan khas dengan bahan yang didapat dari Timpag.

Salah satunya tentu jukut gonde. Kalau ingin bernostalgia merasakan gurih dan empuknya gonde Timpag tentu harus datang langsung bersama keluarga.

Makan sambil menikmati indahnya panorama alam bantaran bendungan dengan latar Gunung Batukaru yang berdiri gagah menghijau di utara.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/