TANJUNG BENOA – Sebagai kawasan wisata bahari, perkembangan pariwisata Tanjung Benoa, Nusa Dua, Badung disebut mengalami penurunan kualitas dan kuantitas.
Kualitas wisatawan yang datang jauh berbeda dengan wisatawan beberapa tahun belakangan ini. Meski begitu, pengelola olahraga air ini masih tetap bersyukur.
Hal tersebut disampaikan pemilik Water Sport Bali Jet Zet, I Nyoman Sugita. Saat dihubungi Jawa Pos Radar Bali Minggu kemarin (4/1), Sugita mengatakan, wisatawan yang datang ke Tanjung Benoa saat ini di dominasi wisatawan asal Tiongkok.
“Iya, kebanyakan wisatawan China,” kata Sugita. Baginya, kualitas wisatawan yang datang memang mengalami penurunan.
Biasanya, para wisatawan Tiongkok ini datang untuk berwisata, dengan menggunakan budget yang dikelola oleh pihak travel agent.
Dampaknya tentu berpengaruh terhadap perusahaan. Bahkan penurunan pemasukan disebutkan sampai 50 persen.
“Kualitasnya memang jauh berbeda. Dulu kan banyak ada tamu Eropa, dan Jepang. Tapi, ya disyukuri saja,” tuturnya.
Penurunan kualitas wisatawan, menurut pria yang memiliki usaha water sport di pantai barat Tanjung Benoa ini karena faktor keamanan untuk wisatawan yang masih kurang diperhatikan.
Beberapa tahun belakangan ini, banyak wisatawan juga menjadi korban kriminalitas di Bali. “Wisatawan butuh keamanan dan kenyamanan.
Terlebih persaingan antar negara semakin ketat. Banyak wisatawan yang kini lari ke Thailand, Singapura dan Vietnam,” pungkasnya.