29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:19 AM WIB

Industri Pariwisata Bali Babak Belur, Lebih Parah dari Dampak Bom Bali

DENPASAR – Penyebaran virus corona dieases (Covid-19) membuat industri pariwisata Bali babak belur. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali turun drastis.

Ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah pusat yang membatasi kunjungan dan transit bagi warga negara asing. Berdasar data terbaru, saat ini hanya sekitar 500 orang tamu yang berkunjung ke Bali per harinya. 

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, biasanya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali tiap harinya mencapai 10.500 hingga 11.000 orang.

Namun sekarang jumlahnya turun drastis. “Sekarang tinggal 500 orang saja (per hari),” kata Putu Astawa. Selain jumlah kunjungan, okupansi hotel saat ini juga merosot jauh.

Di kawasan Kuta di bawah 10 persen. Di Canggu, Kuta Utara sekitar 20 persen. Sedangkan di ITDC Nusa Dua sekitar 20 persen.

Selain berdampak ke hotel, wabah ini juga menyebabkan masyarakat yang berkecimpung di dunia pariwisata kehilangan pekerjaan.

Seperti tour guide hingga perusahaan trevel terkena imbas langsung. “Tidak ada tamu, kecuali tamu-tamu yang sudah terlanjur (di Bali) atau beberapa tamu yang sudah memiliki keluarga di sini yang masih tinggal di Bali,” ujarnya.

Dikatakannya, rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali saat ini melebihi saat tragedi Bom Bali. Dimana saat kejadian Bom Bali, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali masih cukup bagus.

Ini dikarenakan Corona mewabah di seluruh dunia.

“Ini lebih parah dari bom Bali sepinya,” imbuhnya. Astawa pun berharap agar wabah Corona ini bisa berakhir di bulan Mei atau tiga bulan ke depan.

Itu diharapkan agar kondisi pariwisata Bali berangsur pulih, sehingga ekonomi masyarakat kembali normal.

” Tapi kalau di Bali belum reda dan di dunia belum reda berarti tidak ada turis juga. Harapan kita dunia cepat selesai seperti di China, China selesai, Bali selesai, harapan kita China yang datang ke Bali dulu,” tandasnya.

DENPASAR – Penyebaran virus corona dieases (Covid-19) membuat industri pariwisata Bali babak belur. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali turun drastis.

Ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah pusat yang membatasi kunjungan dan transit bagi warga negara asing. Berdasar data terbaru, saat ini hanya sekitar 500 orang tamu yang berkunjung ke Bali per harinya. 

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, biasanya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali tiap harinya mencapai 10.500 hingga 11.000 orang.

Namun sekarang jumlahnya turun drastis. “Sekarang tinggal 500 orang saja (per hari),” kata Putu Astawa. Selain jumlah kunjungan, okupansi hotel saat ini juga merosot jauh.

Di kawasan Kuta di bawah 10 persen. Di Canggu, Kuta Utara sekitar 20 persen. Sedangkan di ITDC Nusa Dua sekitar 20 persen.

Selain berdampak ke hotel, wabah ini juga menyebabkan masyarakat yang berkecimpung di dunia pariwisata kehilangan pekerjaan.

Seperti tour guide hingga perusahaan trevel terkena imbas langsung. “Tidak ada tamu, kecuali tamu-tamu yang sudah terlanjur (di Bali) atau beberapa tamu yang sudah memiliki keluarga di sini yang masih tinggal di Bali,” ujarnya.

Dikatakannya, rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali saat ini melebihi saat tragedi Bom Bali. Dimana saat kejadian Bom Bali, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali masih cukup bagus.

Ini dikarenakan Corona mewabah di seluruh dunia.

“Ini lebih parah dari bom Bali sepinya,” imbuhnya. Astawa pun berharap agar wabah Corona ini bisa berakhir di bulan Mei atau tiga bulan ke depan.

Itu diharapkan agar kondisi pariwisata Bali berangsur pulih, sehingga ekonomi masyarakat kembali normal.

” Tapi kalau di Bali belum reda dan di dunia belum reda berarti tidak ada turis juga. Harapan kita dunia cepat selesai seperti di China, China selesai, Bali selesai, harapan kita China yang datang ke Bali dulu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/