MANGUPURA – Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung kembali digelar di Jembatan Tukad Bangkung, Pelaga, Petang.
Event tahunan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dengan membunyikan lesung didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata,
Penglingsir Puri Ageng Mengwi A.A Gde Agung dan Plt Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Ketut Sudarsana, Kamis (4/7) siang.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut anggota DPRD Badung, Sekda Badung Adi Arnawa dan Pimpinan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, FBP tahun ini mengangkat tema “Amerih Guna Phalaning Bumi” yang berarti mari menggunakan produk pertanian lokal.
Melalui FBP ini, diharapkan bisa menumbuhkan sentra-sentra produksi pertanian lokal di Badung yang diperlukan hotel-hotel di Badung selatan.
“Jika sudah ada di Badung mari kita gunakan itu, untuk mengangkat produk pertanian lokal. Pemerintah harus bisa menjadi jembatan antara petani dengan hotel. Kalau tidak ada baru gunakan hasil daerah lain,” katanya.
Bupati Giri Prasta menginginkan, Badung utara menjadi pertanian kontemporer yakni pertanian yang berbasis pariwisata.
Pihaknya pun tengah merancang Giri Park Land untuk Badung Utara. Tujuannya agar masyarakat Badung bangga menjadi petani.
“Nanti, Giri Park Land ini akan sebagai home based desa wisata. Di dalamnya akan ada kereta gantung, agrowisata, ekowisata, health wisata dan culture wisata. Astungkara, Badung utara bisa jadi Bogornya Badung,” ungkapnya.
Bupati asal Desa Pelaga, Petang itu mengungkapkan, pihaknya dalam merancang program-program menggunakan landasan ideologi Pancasila,
landasan yuridis UUD 45, Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana sebagai jembatan dengan tujuan Tri Sakti Bung Karno.
Yakni, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.
“Berdaulat di bidang politik artinya tidak ada intervensi, berdikari di bidang ekonomi artinya kebutuhan Badung bisa terpenuhi sedangkan berkepribadian di bidang budaya artinya tidak boleh keluar dari budaya. Itu sudah kita terapkan di Badung,” paparnya.
Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan pawai dari SMKN 1 Petang dan masing-masing kecamatan di Badung. (rba)