32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:35 PM WIB

Yuk Nikmati Wisata Hutan Mangrove Perancak Khas Eropa, Asyik Lho…

NEGARA – Paceklik ikan yang terjadi hampir dua tahun terakhir ini, membuat nelayan di pesisir Jembrana harus mencari usaha lain.

Salah satunya yang saat ini digarap adalah penyewaan perahu yang biasa digunakan untuk melaut, disewakan untuk mengantar wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkeliling perairan di Jembrana.

Lokasi yang paling sering digunakan untuk nelayan adalah aliran sungai yang mengalir ke muara Perancak.

Hampir setiap hari, perahu nelayan digunakan untuk membawa wisatawan menyusuri aliran sungai dengan pemandangan hutan mangrove.

“Sekarang banyak wisatawan lokal dan manca negara yang menggunakan jasa nelayan lokal untuk berkeliling perairan di seputaran hutan mangrove itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit.

Karena banyak wisatawan yang minat, saat ini mulai tumbuh komunitas-komunitas seperti di Desa Perancak yang menawarkan jasa mengantar wisatawan lokal maupun mancanegara.

Lokasi yang paling diminati menyusuri setiap aliran sungai di tengah hutan mangrove yang ada wilayah Desa Budeng dan Desa Perancak.

Kabid Pariwisata I Nyoman Wenten menambahkan, alam di Jembrana sangat prospek untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata.

Wisatawan, terutama dari Eropa lebih suka pemandangan alam seperti kawasan hutan mangrove dengan menyusuri menggunakan perahu.

Pihaknya ingin pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Jembrana dengan menggali potensi yang ada di sekitarnya.

Objek wisata yang saat ini mulai berkembang di pesisir Jembrana ini bisa disinergikan dengan potensi lain, misalnya wisata mangrove, mina politan, lomba nangkap kepiting rawa, dan wisata kuliner tradisional sea food.

”Sekarang tinggal pemberdayaan pokdarwis untuk menata, kita siap melakukan pendampingan terhadap potensi wisata yang ada,” terangnya.

NEGARA – Paceklik ikan yang terjadi hampir dua tahun terakhir ini, membuat nelayan di pesisir Jembrana harus mencari usaha lain.

Salah satunya yang saat ini digarap adalah penyewaan perahu yang biasa digunakan untuk melaut, disewakan untuk mengantar wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkeliling perairan di Jembrana.

Lokasi yang paling sering digunakan untuk nelayan adalah aliran sungai yang mengalir ke muara Perancak.

Hampir setiap hari, perahu nelayan digunakan untuk membawa wisatawan menyusuri aliran sungai dengan pemandangan hutan mangrove.

“Sekarang banyak wisatawan lokal dan manca negara yang menggunakan jasa nelayan lokal untuk berkeliling perairan di seputaran hutan mangrove itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit.

Karena banyak wisatawan yang minat, saat ini mulai tumbuh komunitas-komunitas seperti di Desa Perancak yang menawarkan jasa mengantar wisatawan lokal maupun mancanegara.

Lokasi yang paling diminati menyusuri setiap aliran sungai di tengah hutan mangrove yang ada wilayah Desa Budeng dan Desa Perancak.

Kabid Pariwisata I Nyoman Wenten menambahkan, alam di Jembrana sangat prospek untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata.

Wisatawan, terutama dari Eropa lebih suka pemandangan alam seperti kawasan hutan mangrove dengan menyusuri menggunakan perahu.

Pihaknya ingin pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Jembrana dengan menggali potensi yang ada di sekitarnya.

Objek wisata yang saat ini mulai berkembang di pesisir Jembrana ini bisa disinergikan dengan potensi lain, misalnya wisata mangrove, mina politan, lomba nangkap kepiting rawa, dan wisata kuliner tradisional sea food.

”Sekarang tinggal pemberdayaan pokdarwis untuk menata, kita siap melakukan pendampingan terhadap potensi wisata yang ada,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/