29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:38 AM WIB

Pasca Erupsi, Konjen Tiongkok Cetak Buku Panduan Wisata

DENPASAR – Konjen Tiongkok merilis buku panduan wisata bagi warga negaranya yang tengah berlibur di Bali.

Saat ini, Tiongkok menempati posisi teratas sebagai negara yang mengirimkan jumlah wisatawan terbanyak ke Bali, menggeser wisatawan Australia.

Wakil Konjen Tiongkok di Bali, Chen Wei mengungkapkan, buku panduan wisata ini dibuat untuk memberikan informasi bagi warga Tiongkok yang tengah melakukan aktivitas wisata di Bali.

Menurutnya, buku panduan wisata ke Bali sebenarnya sudah ada sejak lama. Buku yang diterbitkan saat ini merupakan hasil revisi setelah terjadi erupsi Gunung Agung.

“Jadi, ada imbauan mana yang boleh dilakukan mana yang tidak. Bukan hanya seputar Gunung Agung, tapi aktivitas wisata lain juga,” kata Chen Wei kemarin (5/1).

Rencananya, buku panduan ini akan dibagikan ke Asita, travel agen, hotel-hotel yang ada di Bali, dan Bandara Ngurah Rai.

Untuk tahun pertama, buku panduan dicetak sebanyak 30 ribu eksemplar. “Kami sediakan gratis,” tuturnya.

Saat ini yang jadi kekhawatiran adalah masalah asuransi jika nanti terjadi erupsi. Pasalnya, asuransi pasti tidak mengcover bila terjadi bencana alam.

“Sudah ada jaminan dari pemerintah Indonesia khususnya Bali untuk menjamin transportasi melalui mitigasi plan, kami percaya itu berjalan dengan baik,” kata Chen.

Dia berharap, dengan adanya jaminan tersebut bisa meningkatkan kerjasama antar dua negara, antara Indonesia dan Tiongkok.

Di tahun 2018 ini, dia juga berharap kunjungan wisman asal Tiongkok ke Bali lebih meningkat lagi di banding tahun 2017.

Sebagai catatan, hingga Oktober 2017, kunjungan wisman Tiongkok mencapai 1,3 juta kunjungan. “Untuk 2018 kami belum bisa berikan data kunjungannya. Kami usahakan bisa menarik lebih banyak lagi ke Bali,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, AA gede Yuniartha Putra mengapresiasi penerbitan buku panduan ini.

Dengan adanya buku panduan ini, jelas ada informasi bagi warga Tiongkok yang tengah berwisata di Bali mana yang boleh dilakukan dan aktivitas apa yang dilarang.

“Jadi jelas, ini untuk keamanan dan kebaikan juga,” pungkasnya.

DENPASAR – Konjen Tiongkok merilis buku panduan wisata bagi warga negaranya yang tengah berlibur di Bali.

Saat ini, Tiongkok menempati posisi teratas sebagai negara yang mengirimkan jumlah wisatawan terbanyak ke Bali, menggeser wisatawan Australia.

Wakil Konjen Tiongkok di Bali, Chen Wei mengungkapkan, buku panduan wisata ini dibuat untuk memberikan informasi bagi warga Tiongkok yang tengah melakukan aktivitas wisata di Bali.

Menurutnya, buku panduan wisata ke Bali sebenarnya sudah ada sejak lama. Buku yang diterbitkan saat ini merupakan hasil revisi setelah terjadi erupsi Gunung Agung.

“Jadi, ada imbauan mana yang boleh dilakukan mana yang tidak. Bukan hanya seputar Gunung Agung, tapi aktivitas wisata lain juga,” kata Chen Wei kemarin (5/1).

Rencananya, buku panduan ini akan dibagikan ke Asita, travel agen, hotel-hotel yang ada di Bali, dan Bandara Ngurah Rai.

Untuk tahun pertama, buku panduan dicetak sebanyak 30 ribu eksemplar. “Kami sediakan gratis,” tuturnya.

Saat ini yang jadi kekhawatiran adalah masalah asuransi jika nanti terjadi erupsi. Pasalnya, asuransi pasti tidak mengcover bila terjadi bencana alam.

“Sudah ada jaminan dari pemerintah Indonesia khususnya Bali untuk menjamin transportasi melalui mitigasi plan, kami percaya itu berjalan dengan baik,” kata Chen.

Dia berharap, dengan adanya jaminan tersebut bisa meningkatkan kerjasama antar dua negara, antara Indonesia dan Tiongkok.

Di tahun 2018 ini, dia juga berharap kunjungan wisman asal Tiongkok ke Bali lebih meningkat lagi di banding tahun 2017.

Sebagai catatan, hingga Oktober 2017, kunjungan wisman Tiongkok mencapai 1,3 juta kunjungan. “Untuk 2018 kami belum bisa berikan data kunjungannya. Kami usahakan bisa menarik lebih banyak lagi ke Bali,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, AA gede Yuniartha Putra mengapresiasi penerbitan buku panduan ini.

Dengan adanya buku panduan ini, jelas ada informasi bagi warga Tiongkok yang tengah berwisata di Bali mana yang boleh dilakukan dan aktivitas apa yang dilarang.

“Jadi jelas, ini untuk keamanan dan kebaikan juga,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/