28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:12 AM WIB

Yang Tak Terlupakan dari Pulau Gili Labak, Sumenep, Jawa Timur

RadarBali.com- Menguras pesona keindahan Pulau Gili Labak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur seperti tak mengenal kata habis.

 Mulai dari matahari terbit hingga terbit lagi, wisatawan dibuat tak merasa berkecukupan untuk menuntaskan eksplorasi wisatanya di pulau seksi yang dikelilingi terumbu karang alami ini.

 Silih berganti, wisatawan asing dan domestik yang datang dari berbagai Negara dan daerah di tanah air tak henti-hentinya mengalir menyambangi Pulau Gili Labak.

Ragam keindahan yang terdapat di Pulau Gili Labak membuat wisatawan yang berkunjung berasal dari berbagai latar belakang selera wisata.

Ada yang pencinta memancing, diving (menyelam), tracking, atau sekadar melancong untuk menelurusi lekuk keindahan di semua sisi pulau dengan mata telanjang.

Maklum saja, Pulau Gili Labak memang dikenal memiliki view yang fantastis, dan ditambah pula spot menyelam serta memancing yang menggoda para pencinta aktivitas keduanya untuk menjajalnya.

Sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari terbenam) yang aduhai pun menjadi menu pelengkap aneka sajian keindahan Pulau Gili Labak.

Tak tanggung-tanggung, demi mendapatkan momen terbaik untuk menyaksikan sunrise dan sunset dari daratan Pulau Gili Labak, tak sedikit wisatawan yang rela mendirikan tenda di areal pulau.

 Lantunan deburan ombak di malam hari pun menambah eksostisme penantian sang mentari yang beranjak terbit dari balik bilik tenda.

 Namun bagi Anda yang tak terlalu bersahabat dengan angin malam khas pantai, warga Desa Kombang, Kecamatan Talango, Sumenep punya solusinya.

 Secara terbuka, warga menerima kedatangan wisatawan yang ingin bermalam di kediaman mereka. Menyediakan tempat menginap bagi pengunjung ini juga menjadi salah satu pundi tambahan perekonomian warga setempat.

Bagi kalangan pencinta dunia travelling, nama Pulau Gili Labak memang sudah sangat familiar. Ribuan foto-foto yang diunggah para pengunjung di berbagai media sosial menjadikan salah satu obyek daya tarik pariwisata nasional ini bidikan untuk dijadikan destinasi utama pariwisata.

 Untuk menjangkaunya pun tak sulit. Setibanya di pintu keluar tol Suramadu, pengunjung bisa langsung mengarahkan kendaraannya ke arah timur hingga ke wilayah Kabupaten Sumenep.

 Jalan nasional yang terawat membuat perjalanan sekitar tiga jam dari pintu masuk Pulau Madura ini tak terasa melelahkan.

Melalui Pelabuhan Kalianget, pengunjung akan melintasi perairan dengan menumpang perahu boat sewaan yang tersedia di pelabuhan.

Cukup panjang perjalanan di atas laut ini, yakni mencapai hampir tiga jam untuk tiba di lokasi. Titik penyeberangan lain yang juga bisa dimanfaatkan yakni pelabuhan di Desa Lobuk.

Dari pelabuhan ini, jarak tempuh penyeberangan bisa dipangkas menjadi dua jam. ”Gili Labak bukan sekadar sebuah, tetapi sepotong surga yang diturunkan Tuhan ke dunia,” ungkap Ibnu Hajar, salah satu Budayawan asal Sumenep.  

RadarBali.com- Menguras pesona keindahan Pulau Gili Labak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur seperti tak mengenal kata habis.

 Mulai dari matahari terbit hingga terbit lagi, wisatawan dibuat tak merasa berkecukupan untuk menuntaskan eksplorasi wisatanya di pulau seksi yang dikelilingi terumbu karang alami ini.

 Silih berganti, wisatawan asing dan domestik yang datang dari berbagai Negara dan daerah di tanah air tak henti-hentinya mengalir menyambangi Pulau Gili Labak.

Ragam keindahan yang terdapat di Pulau Gili Labak membuat wisatawan yang berkunjung berasal dari berbagai latar belakang selera wisata.

Ada yang pencinta memancing, diving (menyelam), tracking, atau sekadar melancong untuk menelurusi lekuk keindahan di semua sisi pulau dengan mata telanjang.

Maklum saja, Pulau Gili Labak memang dikenal memiliki view yang fantastis, dan ditambah pula spot menyelam serta memancing yang menggoda para pencinta aktivitas keduanya untuk menjajalnya.

Sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari terbenam) yang aduhai pun menjadi menu pelengkap aneka sajian keindahan Pulau Gili Labak.

Tak tanggung-tanggung, demi mendapatkan momen terbaik untuk menyaksikan sunrise dan sunset dari daratan Pulau Gili Labak, tak sedikit wisatawan yang rela mendirikan tenda di areal pulau.

 Lantunan deburan ombak di malam hari pun menambah eksostisme penantian sang mentari yang beranjak terbit dari balik bilik tenda.

 Namun bagi Anda yang tak terlalu bersahabat dengan angin malam khas pantai, warga Desa Kombang, Kecamatan Talango, Sumenep punya solusinya.

 Secara terbuka, warga menerima kedatangan wisatawan yang ingin bermalam di kediaman mereka. Menyediakan tempat menginap bagi pengunjung ini juga menjadi salah satu pundi tambahan perekonomian warga setempat.

Bagi kalangan pencinta dunia travelling, nama Pulau Gili Labak memang sudah sangat familiar. Ribuan foto-foto yang diunggah para pengunjung di berbagai media sosial menjadikan salah satu obyek daya tarik pariwisata nasional ini bidikan untuk dijadikan destinasi utama pariwisata.

 Untuk menjangkaunya pun tak sulit. Setibanya di pintu keluar tol Suramadu, pengunjung bisa langsung mengarahkan kendaraannya ke arah timur hingga ke wilayah Kabupaten Sumenep.

 Jalan nasional yang terawat membuat perjalanan sekitar tiga jam dari pintu masuk Pulau Madura ini tak terasa melelahkan.

Melalui Pelabuhan Kalianget, pengunjung akan melintasi perairan dengan menumpang perahu boat sewaan yang tersedia di pelabuhan.

Cukup panjang perjalanan di atas laut ini, yakni mencapai hampir tiga jam untuk tiba di lokasi. Titik penyeberangan lain yang juga bisa dimanfaatkan yakni pelabuhan di Desa Lobuk.

Dari pelabuhan ini, jarak tempuh penyeberangan bisa dipangkas menjadi dua jam. ”Gili Labak bukan sekadar sebuah, tetapi sepotong surga yang diturunkan Tuhan ke dunia,” ungkap Ibnu Hajar, salah satu Budayawan asal Sumenep.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/