25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:13 AM WIB

Kembangkan Buyan dan Tamblingan, Fokus Dijadikan Objek Wisata Alam

SUKASADA – Pemkab Buleleng dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali akhirnya sepakat dengan konsep pengembangan wisata alam di kawasan Buyan dan Tamblingan.

Rencananya pengembangan kawasan tahap awal akan dilakukan pada areal hutan di wilayah Dasong, Desa Pancasari, dan Tamblingan di Desa Munduk.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Kepala BKSDA Bali Budhy Kurniawan kemarin melakukan pengecekan lokasi di sekitar Danau Buyan.

Saat itu Agus maupun Budhy menyepakati rencana pengembangan kawasan yang mengedepankan langkah konservasi. Upaya konservasi itu akan diikuti dengan upaya pengembangan wisata berbasis alam alias eco-tourism.

Agus Suradnyana mengatakan pemanfaatan lahan hutan di wilayah Dasong saat ini belum maksimal. Bahkan kualitas dan fungsi hutan disebut mengalami penurunan.

Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan BKSDA Bali dan masyarakat, untuk melakukan langkah-langkah konservasi.

“Jadi nanti bisa dikembangkan eco-tourism di wilayah ini. Jangka panjang bisa ada camping ground, disiapkan jogging track, dan wisata bersepeda,” kata Agus.

Ia pun optimistis kunjungan wisatawan ke lokasi itu akan meningkat. Terutama wisatawan yang memiliki minat khusus.

Agus meyakini pemerintah tak harus mengembangkan wisata tirta di kawasan tersebut, seperti yang dilakukan di Danau Beratan.

Sementara itu, Kepala BKSDA Bali Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif pengembangan kawasan Buyan dan Tamblingan sebagai Taman Wisata Alam.

“Saya kira konsep eco tourism ini merupakan konsep yang sejalan dengan Pemerintah Daerah, sehingga ini merupakan peluang yang sangat baik,” ujar Budhy.

Ia pun berkomitmen untuk mempermudah proses perizinan, selama kegiatan yang dilakukan selaras dengan rencana konservasi kawasan.

“Izin siap kami tindaklanjuti baik dari sisi pemanfaatan kawasan, maupun dalam sisi pelestarian lingkungannya,” tandasnya.

SUKASADA – Pemkab Buleleng dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali akhirnya sepakat dengan konsep pengembangan wisata alam di kawasan Buyan dan Tamblingan.

Rencananya pengembangan kawasan tahap awal akan dilakukan pada areal hutan di wilayah Dasong, Desa Pancasari, dan Tamblingan di Desa Munduk.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Kepala BKSDA Bali Budhy Kurniawan kemarin melakukan pengecekan lokasi di sekitar Danau Buyan.

Saat itu Agus maupun Budhy menyepakati rencana pengembangan kawasan yang mengedepankan langkah konservasi. Upaya konservasi itu akan diikuti dengan upaya pengembangan wisata berbasis alam alias eco-tourism.

Agus Suradnyana mengatakan pemanfaatan lahan hutan di wilayah Dasong saat ini belum maksimal. Bahkan kualitas dan fungsi hutan disebut mengalami penurunan.

Untuk itu pihaknya akan bekerjasama dengan BKSDA Bali dan masyarakat, untuk melakukan langkah-langkah konservasi.

“Jadi nanti bisa dikembangkan eco-tourism di wilayah ini. Jangka panjang bisa ada camping ground, disiapkan jogging track, dan wisata bersepeda,” kata Agus.

Ia pun optimistis kunjungan wisatawan ke lokasi itu akan meningkat. Terutama wisatawan yang memiliki minat khusus.

Agus meyakini pemerintah tak harus mengembangkan wisata tirta di kawasan tersebut, seperti yang dilakukan di Danau Beratan.

Sementara itu, Kepala BKSDA Bali Budhy Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif pengembangan kawasan Buyan dan Tamblingan sebagai Taman Wisata Alam.

“Saya kira konsep eco tourism ini merupakan konsep yang sejalan dengan Pemerintah Daerah, sehingga ini merupakan peluang yang sangat baik,” ujar Budhy.

Ia pun berkomitmen untuk mempermudah proses perizinan, selama kegiatan yang dilakukan selaras dengan rencana konservasi kawasan.

“Izin siap kami tindaklanjuti baik dari sisi pemanfaatan kawasan, maupun dalam sisi pelestarian lingkungannya,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/