RadarBali.com- Tidak lengkap jika berkunjung ke Sumenep tanpa menyambangi Kampung Pasir.
Di lokasi ini ada hal unik yang tidak ditemukan di daerah lain. Warga dari beberapa desa tidak tidur di kasur empuk seperti biasanya, namun mereka memilih tidur beralaskan pasir.
Warga menyebutnya dengan kasur pasir. Kebiasaan ini sudah terjadi sejak puluhan tahun silam. Mereka merasa nyaman tidur di hamparan pasir.
Bahkan sebagian warga meyakini akan sakit jika tidak tidur di kasur pasir.
Sedikitnya tiga desa di Kecematan Batang-Batang yang warganya menggunakan pasir sebagai alas tidur. Yakni Desa Legung Timur, Desa Legung Barat, dan Desa Dapenda.
Beberapa desa lainnya juga ditemukan kasur pasir namun tidak mayoritas. Sementara di tiga desa ini nyaris di semua dusun warga setempat menggunakan kasur pasir.
Rata-rata kasur pasir tidak hanya satu tempat di dalam satu rumah, namun di semua kamar terdapat pasir. Meski di antara mereka ada yang menyediakan tempat tidur kasur.
Mereka terkadang pindah tidur di atas kasur biasa saat turun hujan. Sebab terkadang kondisi pasir lembab bahkan basah.
Semua kasur pasir memang sengaja dibuat oleh warga setempat. Sejak kecil mereka sudah dikenalkan dengan kasur pasir.
“Kami sudah terbiasa. Ini sudah turun-temurun,” kata Maisunah, warga Desa Legung Timur. Sementara Adhan, laki-laki yang biasa membuat kasur pasir mengatakan tradisi itu sudah lama. Pasir yang digunakan berbeda dengan pasir biasa.
Pasir itu hanya ada di Kecamatan Batang-Batang. Pasir yang digunakan mempunyai tekstur halus dan lembut, sehingga nyaman dibuat beristirahat. “Semua dusun menggunakan kasur pasir. Bahkan sebagian orang merasa tidak nyaman kalau tidak tidur di kasur pasir. Karena kebiasaan mereka merasa sakit jika tidak tidur di kasur pasir,” ucapnya.
Ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) Sumenep, Syaiful Anwar mengatakan Kampung Kasur Pasir merupakan potensi wisata unggulan di Sumenep.
Sebab menurutnya, kebiasaan itu unik dan nyaris tidak ada di daerah lain. Sehingga menurutnya, Kampung Kasur Pasir layak menjadi salah satu destinasi wisata di Sumenep, bahkan nasional. “Banyak sekali tradisi lokal dan layak diangkat. Itu potensi wisata.
Sehingga kami mendukung pemerintah untuk mengembangkan menjadi Kampung Wisata Kasur Pasir,” tandasnya.