29.6 C
Jakarta
11 Desember 2024, 20:43 PM WIB

Pandemi Covid-19, Bisnis Perhotelan di Bali Masih Tersendat

DENPASAR – Sudah hampir setahun virus covid-19 menyebar di seluruh negara. Indonesia juga tidak luput terjangkit oleh virus mematikan tersebut.

Banyak dampak yang telah diakibatkan dari virus tersebut yang merubah kehidupan masyarakat. Virus covid-19 sangat melumpuhkan bidang pariwisata.

Bagaimana tidak? Pandemi Covid-19 ini terpaksa membuat seluruh penerbangan baik domestik maupun internasional ditutup entah sampai kapan.

Penutupan jalur penerbangan inilah yang memberi pengaruh besar bagi bidang pariwisata. Termasuk provinsi Bali yang merupakan destinasi favorit wisatawan asing maupun domestik.

Bali sangat bertumpu atau tergantung dengan pariwisata. Banyak bisnis yang bergerak di bidang pariwisata terutama perhotelan mengalami pasang surut yang diakibatkan karena tidak mendapatkan tamu.

Untuk tidak menghabiskan biaya operasional yang besar, banyak hotel dari bintang terendah hingga bintang lima yang terpaksa meliburkan karyawannya.

Bahkan, ada yang hingga mem-PHK karyawannya. Karena semua pihak terkena dampaknya mulai dari pemilik bisnis hingga para pekerjanya.

Salah satu pekerja hotel bintang lima yang masih bekerja selama pandemi ini adalah Telecommunication & IT Support Manager di Bali I Gede Ketut Sunaya

mengatakan, bahwa pihak hotel telah melakukan berbagai cara yang diyakini bisa meyakinkan wisatawan untuk datang.

“Keadaan hotel saat ini sepi karena susah mendapatkan tamu yang diakibatkan karena penerbangan internasional yang masih ditutup” ujar Gede Ketut Sunaya.

Berbagai cara dilakukan demi menjaga keselamatan para tamu yang menginap di hotel. “Pihak hotel selalu menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah

untuk menjamin keselamatan para tamu dari virus covid-19. Pihak hotel pasti selalu menjaga situasi hotel untuk tetap steril dari ancaman virus,” ujarnya.

Selain menerapkan protokol kesehatan, pihak hotel juga memberikan promo ‘Book Now Stay Later’. Pemberian promo potongan harga juga diterapkan untuk menarik minat tamu.

Pandemi ini juga sangat dirasakan oleh mantan karyawan hotel bernama I Gusti Ayu Kania Mahasti yang terpaksa diberhentikan selama pandemi melanda Bali.

Sebelumnya ia bekerja sebagai Front Office di salah satu hotel berbintang lima di Bali. Pihak hotel terpaksa diberhentikan untuk mengurangi biaya operasional hotel.

“Situasi hotel sepi. Meski sudah turun harga, tapi para tamu juga tidak ada yang ingin menginap karena mereka lebih memilih mencari penginapan yang tergolong lebih murah untuk ditempati dalam jangka panjang atau pendek,” ujarnya.

Pihak hotel sudah berusaha untuk mendapatkan tamu kembali dengan memasarkan hotel dan menawarkan promo paketan untuk breakfast, lunch, dinner, ataupun event lainnya.

Tetapi tetap saja sulit untuk mendapatkan tamu di saat pandemi ini. Baik bagi karyawan yang masih dipekerjakan maupun yang sudah diberhetikan, tentu tetap mendapatkan imbasnya.

Dapat ditemukan karyawan yang masih bekerja dengan gaji yang dipotong. Tetapi mereka masih bersyukur karena masih bisa bekerja dan mendapatkan uang.

Semuanya berharap semoga pandemi ini segera berakhir dan vaksin virus covid-19 yang sudah berhasil ditemukan supaya segera didistribusi dengan baik dan cepat. Dengan begitu, para wisatawan bisa jalan-jalan lagi dengan rasa nyaman dan aman.

 

Ni Luh Gede Chandra Adriani

Mahasiswa di London School of Public Relations (LSPR)                  

DENPASAR – Sudah hampir setahun virus covid-19 menyebar di seluruh negara. Indonesia juga tidak luput terjangkit oleh virus mematikan tersebut.

Banyak dampak yang telah diakibatkan dari virus tersebut yang merubah kehidupan masyarakat. Virus covid-19 sangat melumpuhkan bidang pariwisata.

Bagaimana tidak? Pandemi Covid-19 ini terpaksa membuat seluruh penerbangan baik domestik maupun internasional ditutup entah sampai kapan.

Penutupan jalur penerbangan inilah yang memberi pengaruh besar bagi bidang pariwisata. Termasuk provinsi Bali yang merupakan destinasi favorit wisatawan asing maupun domestik.

Bali sangat bertumpu atau tergantung dengan pariwisata. Banyak bisnis yang bergerak di bidang pariwisata terutama perhotelan mengalami pasang surut yang diakibatkan karena tidak mendapatkan tamu.

Untuk tidak menghabiskan biaya operasional yang besar, banyak hotel dari bintang terendah hingga bintang lima yang terpaksa meliburkan karyawannya.

Bahkan, ada yang hingga mem-PHK karyawannya. Karena semua pihak terkena dampaknya mulai dari pemilik bisnis hingga para pekerjanya.

Salah satu pekerja hotel bintang lima yang masih bekerja selama pandemi ini adalah Telecommunication & IT Support Manager di Bali I Gede Ketut Sunaya

mengatakan, bahwa pihak hotel telah melakukan berbagai cara yang diyakini bisa meyakinkan wisatawan untuk datang.

“Keadaan hotel saat ini sepi karena susah mendapatkan tamu yang diakibatkan karena penerbangan internasional yang masih ditutup” ujar Gede Ketut Sunaya.

Berbagai cara dilakukan demi menjaga keselamatan para tamu yang menginap di hotel. “Pihak hotel selalu menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah

untuk menjamin keselamatan para tamu dari virus covid-19. Pihak hotel pasti selalu menjaga situasi hotel untuk tetap steril dari ancaman virus,” ujarnya.

Selain menerapkan protokol kesehatan, pihak hotel juga memberikan promo ‘Book Now Stay Later’. Pemberian promo potongan harga juga diterapkan untuk menarik minat tamu.

Pandemi ini juga sangat dirasakan oleh mantan karyawan hotel bernama I Gusti Ayu Kania Mahasti yang terpaksa diberhentikan selama pandemi melanda Bali.

Sebelumnya ia bekerja sebagai Front Office di salah satu hotel berbintang lima di Bali. Pihak hotel terpaksa diberhentikan untuk mengurangi biaya operasional hotel.

“Situasi hotel sepi. Meski sudah turun harga, tapi para tamu juga tidak ada yang ingin menginap karena mereka lebih memilih mencari penginapan yang tergolong lebih murah untuk ditempati dalam jangka panjang atau pendek,” ujarnya.

Pihak hotel sudah berusaha untuk mendapatkan tamu kembali dengan memasarkan hotel dan menawarkan promo paketan untuk breakfast, lunch, dinner, ataupun event lainnya.

Tetapi tetap saja sulit untuk mendapatkan tamu di saat pandemi ini. Baik bagi karyawan yang masih dipekerjakan maupun yang sudah diberhetikan, tentu tetap mendapatkan imbasnya.

Dapat ditemukan karyawan yang masih bekerja dengan gaji yang dipotong. Tetapi mereka masih bersyukur karena masih bisa bekerja dan mendapatkan uang.

Semuanya berharap semoga pandemi ini segera berakhir dan vaksin virus covid-19 yang sudah berhasil ditemukan supaya segera didistribusi dengan baik dan cepat. Dengan begitu, para wisatawan bisa jalan-jalan lagi dengan rasa nyaman dan aman.

 

Ni Luh Gede Chandra Adriani

Mahasiswa di London School of Public Relations (LSPR)                  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/