27.1 C
Jakarta
1 Mei 2024, 9:29 AM WIB

70 Desainer Ramaikan Bali Fashion Trend

MANGUPURA – Bali Fashion Trend (BFT) kembali digelar tahun ini. Mengusung tema “Look to The East” BTF akan berlangsung dari tanggal 11-13 Mei.

Di ajang tersebut dihadirkan sekitar 70 karya desainer dalam dan luar negeri termasuk dari Bali sendiri.

Panitia BFT Ali Kharisma mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di bidang industri mode yang didukung dengan ketersediaan bahan baku serta kemampuan desainer lokal yang tak kalah dengan luar negeri.

“Bali adalah jendela dunia dalam mengembangkan industri kreatif khususnya di bidang desainer,” ujar Ali Kharisma, kemarin (11/5).

Industri kreatif kini menjadi salah satu andalan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Bahkan, Bali sebagai daerah pariwisata melihat potensi di bidang ini sangat menjanjikan.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Provinsi Bali Azka Subhan mengatakan, industri kreatif ini menjadi salah satu bagian penting pengembangan ekonomi Bali yang selama ini dominan bergantung pada sektor pariwisata.

“50 persen ekonomi bertumpu pada pariwisata. Jadi perlu ada pengembangan ekonomi baru seperti industri kreatif karena pariwisata sesungguhnya cukup rentan ketika ada gangguan” jelasnya.

Dalam hal ini Bank Indonesia mendukung kegiatan untuk memajukan UMKM salah satunya bidang fashion.

Azka menambahkan, agar UMKM bisa naik kelas, BI telah melakukan pembinaan-pembinaan bahkan melibatkan UMKM ikut pameran ke luar negeri.

“BI selalu support kegiatan seperti ini,” katanya.

MANGUPURA – Bali Fashion Trend (BFT) kembali digelar tahun ini. Mengusung tema “Look to The East” BTF akan berlangsung dari tanggal 11-13 Mei.

Di ajang tersebut dihadirkan sekitar 70 karya desainer dalam dan luar negeri termasuk dari Bali sendiri.

Panitia BFT Ali Kharisma mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di bidang industri mode yang didukung dengan ketersediaan bahan baku serta kemampuan desainer lokal yang tak kalah dengan luar negeri.

“Bali adalah jendela dunia dalam mengembangkan industri kreatif khususnya di bidang desainer,” ujar Ali Kharisma, kemarin (11/5).

Industri kreatif kini menjadi salah satu andalan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Bahkan, Bali sebagai daerah pariwisata melihat potensi di bidang ini sangat menjanjikan.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Provinsi Bali Azka Subhan mengatakan, industri kreatif ini menjadi salah satu bagian penting pengembangan ekonomi Bali yang selama ini dominan bergantung pada sektor pariwisata.

“50 persen ekonomi bertumpu pada pariwisata. Jadi perlu ada pengembangan ekonomi baru seperti industri kreatif karena pariwisata sesungguhnya cukup rentan ketika ada gangguan” jelasnya.

Dalam hal ini Bank Indonesia mendukung kegiatan untuk memajukan UMKM salah satunya bidang fashion.

Azka menambahkan, agar UMKM bisa naik kelas, BI telah melakukan pembinaan-pembinaan bahkan melibatkan UMKM ikut pameran ke luar negeri.

“BI selalu support kegiatan seperti ini,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/