DENPASAR – Hari pertama Bali Blues Festival (BBF) 2018, Jumat (11/5) kemarin berlangsung meriah. Beberapa band kenamaan nasional tampil menghibur, seperti The Hydrant, band internasional Malaysian Blues Brother, dan beberapa band lain.
Sajian hari pertama ditutup dengan penampilan band Gugun Blues Shelter. Event musik tahunan yang tercatat sebagai salah satu event blues festival ternama se-Asia Tenggara
yang diselenggarakan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang berkolaborasi
dengan Pregina Art and Showbiz serta Kementerian Pariwisata ini dibuka dengan penampilan marching band dari Universitas Warmadewa Bali.
Acara yang dimulai sejak pukul 14.30 Wita, ini juga diisi dengan open blues clinic dari Ginda Bestari dan Friend. Joni Agung and Double T menjadi sajian pembeda.
Pasalnya, pentolan reggae asli Bali ini menjadi satu-satunya band reggae yang tampil dalam gelaran tersebut.
I Wayan Karioka selaku Direktur Manager ITDC mengatakan ke depan, pihaknya akan terus berbenah untuk membuat event ini lebih bisa memuaskan para penikmat musik blues.
“Harapan kami agar pengunjung bisa merasakan suguhan dari event ini,” katanya saat membuka secara resmi event ini Jumat (11/5) petang kemarin di Peninsula Island, Nusa Dua, Kuta Selatan.
Berkat dukungan semua pihak, tentu kami ingin memberikan sajian event terbaik yang dari tahun ke tahun semakin berbenah baik, sehingga bisa memberikan hiburan istimewa bagi pengunjung atau pun wisatawan,” terangnya.
Sementara itu, Bagus Mantra selaku pihak dari Pregina Art Showbiz Bali mengatakan, tahun ini sajian Bali Blues Festival lebih berwarna.
Tidak hanya dengan line up band yang bervariasi dari sebelumnya, tetapi juga konsep panggung yang berbeda.
Di mana di tahun ini tersaji dua panggung, yakni Bali Stage dan Nusa Stage. “Kami menampilkan band yang punya kualitas bagus dan memiliki karya original.
Ya semuanya berkat spirit dari semua pihak yang mendukung,” ujarnya. “Semoga nantinya kita bisa menciptakan event konser musik kreatif yang lebih baik, berskala internasional,” paparnya.