DENPASAR – Satu warga negara asing (WNA) yang positif terinfeksi virus Corona Covid – 19 meninggal dunia di RSUP Sanglah, Rabu (11/3) dini hari.
Sementara pasien suspect lainnya yang masih dalam status pengawasan masih dirawat di ruang isolasi RSUP Sanglah.
Berdasar fakta tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan, perlu kerja serius untuk menanggulangi wabah virus Corona di Bali.
Mantan anggota DPRD Bali ini mengapresiasi Pemprov Bali yang sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanggulan Virus Corona.
Kariyasa menegaskan, penanggulangan virus Corona di Bali harus mengutamakan keselamatan nyawa manusia.
Karena itu, walaupun harus berdampak terhadap pariwisata, ia meminta pemerintah untuk menghentikan sementara kunjungan wisatawan dari luar negeri ke Bali sampai pulau Dewata benar-benar steril dari virus Corona.
Langkah itu dilakukan untuk mencegah Bali menjadi endemik wabah virus Corona seperti yang terjadi di Italia sekarang ini.
“Pemprov Bali kan sudah bentuk Satgas, ini juga sesuai dengan arahan ketua DPR RI. Kita lebih bagus mulai mengambil sikap penolakan dulu terhadap wisatawan,
mengambil sikap terhadap wisatawan (menghentikan kedatangan wisatawan ke Bali). Jangan sampai terjadi seperti di Italia, lock down total itu,” kata Kariyasa.
Walaupun penyebaran virus ini tergantung pada kondisi tubuh, tapi tidak semua orang daya tahan tubuhnya bagus.
Karena itu, kata dia, harus diambil kebijakan untuk menghentikan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali.
Ia melanjutkan, pemerintah tak bisa mengandalkan pemeriksaan wisatawan di bandara untuk menangkal wabah virus Corona masuk ke Bali.
Pasalnya, kendati pemeriksaan di Bandara tak ada tanda-tanda terinfeksi virus Corona, itu tidak menjamin bahwa mereka benar-benar bebas dari virus Corona tersebut.
“Tidak menjamin apa yang dideteksi di bandara bahwa mereka tidak terkena Corona. Buktinya ini (warga negara asing postitif Corona yang meninggal di RSUP Sanglah) tidak terdeteksi di bandara,” kata Kariyasa.