28.7 C
Jakarta
6 November 2024, 9:44 AM WIB

Cairan Pembersih Langka,Siswa di Buleleng Dilatih Bikin Hand Sanitizer

SINGARAJA – Siswa di SMPN 1 Singaraja dilatih membuat cairan pembersih tangan alias hand sanitizer. Cairan pembersih buatan ini, dapat menanggulangi kebutuhan pembersihan tangan yang meningkat tajam.

Apalagi kini cairan pemberih tangan mulai mengalami kelangkaan. Pelatihan itu dilakukan di laboratorium sekolah, pagi kemarin (12/3).

Seluruh siswa akan dilatih secara bertahap. Selain itu sejumlah orang tua siswa juga mendapat pelatihan serupa. Pelatihan itu digelar tiap kali jam pelajaran IPA berlangsung.

Cairan pembersih tangan itu dibuat dari bahan-bahan yang sederhana. Seperti tanaman lidah buaya, minyak esensial atau minyak atsiri, serta cairan alkohol 70 persen.

Cairan itu dicampur sedemikian rupa dengan takaran tertentu, dan dikemas pada botol air mineral bekas.

Cara membuatnya pun relatif sederhana.

Pertama, siapkan gel lidah buaya, alkohol 70 persen, serta minyak atsiri. Setiap 6 sendok makan alkohol 70 persen, dicampur dengan 3 sendok makan gel lidah buaya dan 8-10 tetes minyak astiri.

Aduk menjadi satu, simpan dalam botol, cairan pembersih tangan sudah bisa digunakan. Sementara cara kedua membutuhkan bahan yang relatif banyak.

Campurkan 100 mililiter aquades atau air mineral murni, 530 mililiter alkohol 70 persen, 3 tetes hydrogen peroksida, 3 tetes gliserol, serta 30 tetes sitrun.

Seluruh bahan itu diaduk hingga merata, selanjutnya dikemas dalam sebuah botol. Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi mengatakan pelatihan itu dilakukan, menyusul kelangkaan cairan pembersihan tangan di pasaran.

Bahkan kini di minimarket pun kesulitan menyediakan cairan pembersih tangan. Pembuatan cairan pembersih tangan itu, diharapkan bisa menjaga kebersihan di rumah maupun siswa.

“Sekarang kan sudah susah cari pembersih tangan. Makanya kami latih. Ini fungsinya bukan cuma mencegah covid-19, tapi juga penyakit cacingan,

demam berdarah, dan penyakit-penyakit lainnya. Daripada beli mahal-mahal karena langka, kami latih membuat dengan bahan sederhana yang mudah didapat,” kata Karnadhi.

SINGARAJA – Siswa di SMPN 1 Singaraja dilatih membuat cairan pembersih tangan alias hand sanitizer. Cairan pembersih buatan ini, dapat menanggulangi kebutuhan pembersihan tangan yang meningkat tajam.

Apalagi kini cairan pemberih tangan mulai mengalami kelangkaan. Pelatihan itu dilakukan di laboratorium sekolah, pagi kemarin (12/3).

Seluruh siswa akan dilatih secara bertahap. Selain itu sejumlah orang tua siswa juga mendapat pelatihan serupa. Pelatihan itu digelar tiap kali jam pelajaran IPA berlangsung.

Cairan pembersih tangan itu dibuat dari bahan-bahan yang sederhana. Seperti tanaman lidah buaya, minyak esensial atau minyak atsiri, serta cairan alkohol 70 persen.

Cairan itu dicampur sedemikian rupa dengan takaran tertentu, dan dikemas pada botol air mineral bekas.

Cara membuatnya pun relatif sederhana.

Pertama, siapkan gel lidah buaya, alkohol 70 persen, serta minyak atsiri. Setiap 6 sendok makan alkohol 70 persen, dicampur dengan 3 sendok makan gel lidah buaya dan 8-10 tetes minyak astiri.

Aduk menjadi satu, simpan dalam botol, cairan pembersih tangan sudah bisa digunakan. Sementara cara kedua membutuhkan bahan yang relatif banyak.

Campurkan 100 mililiter aquades atau air mineral murni, 530 mililiter alkohol 70 persen, 3 tetes hydrogen peroksida, 3 tetes gliserol, serta 30 tetes sitrun.

Seluruh bahan itu diaduk hingga merata, selanjutnya dikemas dalam sebuah botol. Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi mengatakan pelatihan itu dilakukan, menyusul kelangkaan cairan pembersihan tangan di pasaran.

Bahkan kini di minimarket pun kesulitan menyediakan cairan pembersih tangan. Pembuatan cairan pembersih tangan itu, diharapkan bisa menjaga kebersihan di rumah maupun siswa.

“Sekarang kan sudah susah cari pembersih tangan. Makanya kami latih. Ini fungsinya bukan cuma mencegah covid-19, tapi juga penyakit cacingan,

demam berdarah, dan penyakit-penyakit lainnya. Daripada beli mahal-mahal karena langka, kami latih membuat dengan bahan sederhana yang mudah didapat,” kata Karnadhi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/