27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:33 AM WIB

Rugi Rp 2 Miliar, Taman Ujung Siap Beroperasi Jelang New Normal

AMLAPURA – Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) membuat segala sektor melambat. Tak terkecuali dengan sektor pariwisata yang jadi penopang ekonomi masyarakat Bali.

Semua objek wisata di Bali tutup beroperasi. Salah satunya adalah objek wisata Taman Ujung, di Kota Amlapura, Karangasem.

Selama pandemi Covid-19, objek wisata peninggalan Raja AA Ketut Karangasem ini tutup beroperasi. Setidaknya, obejek wisata tutup selama tiga bulan terakhir.

Kondisi ini mengakibatkan pengelola merugi hingga Rp 2 miliar. Padahal, sebelumnya Taman Ujung cukup menggeliat. Bahkan, sempat menjadi salah satu ODTW andalan Pemkab Karangasem.

Taman yang populer dengan nama internasional Ujung Water Palace ini saat sebelum virus corona datang cukup ramai. Terlebih lagi berbagai promosi dilakukan di taman tersebut.

Menurut Manajer Operasional Pengelola Taman Ujung Ida Made Alit, Taman Ujung sudah tutup sejak  23 Maret 2020.

Sementara tamu lokal yang biasanya menggunakan taman tersebut untuk jogging sekarang ini juga sudah tidak diizinkan masuk.

“Saat ini betul-betul sepi,” ujar Ida Made Alit.  Pihak pengelola memang melarang tamu lokal sekalipun untuk masuk berolahraga disana.

Ini dilakukan karena masih dalam kondisi Covid-19. Dirinya mengaku lebih mengedepankan kesehatan ketimbang hanya sekedar mencari keuntungan.

Saat ini pihak pengelola tetap merawat kondisi taman tersebut sekalipun sepi pengunjung. Perawatan ini penting dilakukan agar taman yang mendunia ini tetap asri dan terawatt dengan baik.

Sehingga jika dibuka nanti benar-benar dalam kondisi siap untuk di kunjungi. Ida Made Alit mengaku untuk perawatan pihaknya menggunakan dana cadangan yang bisa dipinjam untuk dipergunakan merawat taman ini.

“Biaya pemeliharaan cukup tinggi,” ujarnya. Pihaknya juga masih memperkerjakan karyawan secara bergiliran untuk merawat dan bersih-bersih taman.

Selain itu juga untuk menjaga kondisi taman. Saat ini manajemen tengah bersiap menuju kehidupan baru (new normal).

Berbagai perlengkapan atau fasilitas untuk mendukung kesehatan sudah disediakan. Di antaranya wastafel untuk cuci tangan. Ada 10 wastafel yang sudah di siapkan pihak pengelola taman Ujung.

Di antaranya ada di pintu masuk, di beberapa titik di areal taman. Juga ada garis khusus untuk jarak antrean tiket serta ada juga thermogun dan face shield.

Face shield sendiri khusus untuk karyawan disana. Selain itu Taman Ujung juga tengah membangun ruang isolasi.

Ini dilakukan jika ada tamu yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat. Selaian itu ada juga mobil emergency dan call center juga sudah disiapkan.

“Persiapan ini dilakukan jika nanti new normal dalam bidang pariwisata dilakukan. Saat ini sendiri masih menunggu intruksi pemerintah terkait pelaksanaan new normal,” pungkasnya.

AMLAPURA – Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) membuat segala sektor melambat. Tak terkecuali dengan sektor pariwisata yang jadi penopang ekonomi masyarakat Bali.

Semua objek wisata di Bali tutup beroperasi. Salah satunya adalah objek wisata Taman Ujung, di Kota Amlapura, Karangasem.

Selama pandemi Covid-19, objek wisata peninggalan Raja AA Ketut Karangasem ini tutup beroperasi. Setidaknya, obejek wisata tutup selama tiga bulan terakhir.

Kondisi ini mengakibatkan pengelola merugi hingga Rp 2 miliar. Padahal, sebelumnya Taman Ujung cukup menggeliat. Bahkan, sempat menjadi salah satu ODTW andalan Pemkab Karangasem.

Taman yang populer dengan nama internasional Ujung Water Palace ini saat sebelum virus corona datang cukup ramai. Terlebih lagi berbagai promosi dilakukan di taman tersebut.

Menurut Manajer Operasional Pengelola Taman Ujung Ida Made Alit, Taman Ujung sudah tutup sejak  23 Maret 2020.

Sementara tamu lokal yang biasanya menggunakan taman tersebut untuk jogging sekarang ini juga sudah tidak diizinkan masuk.

“Saat ini betul-betul sepi,” ujar Ida Made Alit.  Pihak pengelola memang melarang tamu lokal sekalipun untuk masuk berolahraga disana.

Ini dilakukan karena masih dalam kondisi Covid-19. Dirinya mengaku lebih mengedepankan kesehatan ketimbang hanya sekedar mencari keuntungan.

Saat ini pihak pengelola tetap merawat kondisi taman tersebut sekalipun sepi pengunjung. Perawatan ini penting dilakukan agar taman yang mendunia ini tetap asri dan terawatt dengan baik.

Sehingga jika dibuka nanti benar-benar dalam kondisi siap untuk di kunjungi. Ida Made Alit mengaku untuk perawatan pihaknya menggunakan dana cadangan yang bisa dipinjam untuk dipergunakan merawat taman ini.

“Biaya pemeliharaan cukup tinggi,” ujarnya. Pihaknya juga masih memperkerjakan karyawan secara bergiliran untuk merawat dan bersih-bersih taman.

Selain itu juga untuk menjaga kondisi taman. Saat ini manajemen tengah bersiap menuju kehidupan baru (new normal).

Berbagai perlengkapan atau fasilitas untuk mendukung kesehatan sudah disediakan. Di antaranya wastafel untuk cuci tangan. Ada 10 wastafel yang sudah di siapkan pihak pengelola taman Ujung.

Di antaranya ada di pintu masuk, di beberapa titik di areal taman. Juga ada garis khusus untuk jarak antrean tiket serta ada juga thermogun dan face shield.

Face shield sendiri khusus untuk karyawan disana. Selain itu Taman Ujung juga tengah membangun ruang isolasi.

Ini dilakukan jika ada tamu yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat. Selaian itu ada juga mobil emergency dan call center juga sudah disiapkan.

“Persiapan ini dilakukan jika nanti new normal dalam bidang pariwisata dilakukan. Saat ini sendiri masih menunggu intruksi pemerintah terkait pelaksanaan new normal,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/