28.2 C
Jakarta
25 November 2024, 21:14 PM WIB

Jukung Jadi Pelengkap Atraksi Wisata, Pas untuk Isi Weekend

DENPASAR – Atraksi wisata naik jukung atau perahu tradisional, tampaknya, menarik untuk dicoba saat berlibur di Desa Sanur, Denpasar.

Desa wisata yang berada di kawasan pesisir ini menawarkan berbagai atraksi wisata salah satunya keliling pantai dengan menggunakan jukung.

Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tradisional di desa setempat kerap menggunakan jukung. Tradisi ini masih dipertahankan untuk menjaga kearifan lokal kawasan itu. 

Sejumlah wisatawan pun tertarik menggunakan jukung untuk menjelajah Pantai Sanur sehingga para nelayan menyediakan jasa ini.

Setiap tahun penyelenggaraan festival budaya di desa wisata tersebut, pihak panitia juga melibatkan pemilik jukung untuk berpartisipasi dalam lomba jukung layar.

Hal ini kerap menarik perhatian wisatawan dari berbagai negara saat liburan di Desa Sanur. Jukung tradisional ini menggunakan tenaga manusia dan tenaga angin sebagai penggeraknya.

Menurut penuturan salah seorang pemilik jukung di Sanur, Putu Eka, lomba jukung menjadi salah satu atraksi wisata yang sangat

diminati wisatawan yang datang ke Sanur karena ketika parade, wisatawan bisa menyaksikan puluhan jukung yang dihias dengan kain layar warna-warni.

Selain menyenangkan ketika melihat aktivitas berlayar dengan metode tradisional, parade jukung ini juga menjadi salah satu momen yang ditunggu para fotografer profesional.

“Karena pada momen parade ini, wisatawan akan bisa mengabadikan puluhan jukung tradisional yang sedang berlaga di tengah laut,” terang Eka. 

Dia pun mengakui jika jukung tradisional di Sanur tidak saja digunakan oleh nelayan untuk aktivitas melaut, juga sering di sewa  guna kegiatan wisata.

“Salah satunya adalah untuk aktivitas memancing, yang biasanya dilakukan secara berkelompok ataupun perorangan,” sebutnya. 

Penyewa biasanya diantar ke beberapa spot memancing di kawasan Sanur.  Spot yang paling ramai adalah perairan di sekitar Nusa Penida.

Selain jaraknya tidak terlalu jauh, spot ini pemancing dengan nyaman melakukan aktivitasnya karena didukung ombak yang tidak terlalu besar. “Begitu juga ikan yang ada cukup banyak dan beragam,” cetus Eka. 

Sedangkan untuk aktivitas wisata, jukung tradisional ini biasanya disewa oleh wisatawan untuk menuju ke Nusa Lembongan ataupun ke Nusa Penida.

Untuk biaya sewa jukung berkisar Rp 250 ribu per delapan jam. “Untuk wisata ini, biasanya dilakukan oleh rombongan yang ingin melakukan aktivitas wisata mandiri,” tandasnya.

DENPASAR – Atraksi wisata naik jukung atau perahu tradisional, tampaknya, menarik untuk dicoba saat berlibur di Desa Sanur, Denpasar.

Desa wisata yang berada di kawasan pesisir ini menawarkan berbagai atraksi wisata salah satunya keliling pantai dengan menggunakan jukung.

Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tradisional di desa setempat kerap menggunakan jukung. Tradisi ini masih dipertahankan untuk menjaga kearifan lokal kawasan itu. 

Sejumlah wisatawan pun tertarik menggunakan jukung untuk menjelajah Pantai Sanur sehingga para nelayan menyediakan jasa ini.

Setiap tahun penyelenggaraan festival budaya di desa wisata tersebut, pihak panitia juga melibatkan pemilik jukung untuk berpartisipasi dalam lomba jukung layar.

Hal ini kerap menarik perhatian wisatawan dari berbagai negara saat liburan di Desa Sanur. Jukung tradisional ini menggunakan tenaga manusia dan tenaga angin sebagai penggeraknya.

Menurut penuturan salah seorang pemilik jukung di Sanur, Putu Eka, lomba jukung menjadi salah satu atraksi wisata yang sangat

diminati wisatawan yang datang ke Sanur karena ketika parade, wisatawan bisa menyaksikan puluhan jukung yang dihias dengan kain layar warna-warni.

Selain menyenangkan ketika melihat aktivitas berlayar dengan metode tradisional, parade jukung ini juga menjadi salah satu momen yang ditunggu para fotografer profesional.

“Karena pada momen parade ini, wisatawan akan bisa mengabadikan puluhan jukung tradisional yang sedang berlaga di tengah laut,” terang Eka. 

Dia pun mengakui jika jukung tradisional di Sanur tidak saja digunakan oleh nelayan untuk aktivitas melaut, juga sering di sewa  guna kegiatan wisata.

“Salah satunya adalah untuk aktivitas memancing, yang biasanya dilakukan secara berkelompok ataupun perorangan,” sebutnya. 

Penyewa biasanya diantar ke beberapa spot memancing di kawasan Sanur.  Spot yang paling ramai adalah perairan di sekitar Nusa Penida.

Selain jaraknya tidak terlalu jauh, spot ini pemancing dengan nyaman melakukan aktivitasnya karena didukung ombak yang tidak terlalu besar. “Begitu juga ikan yang ada cukup banyak dan beragam,” cetus Eka. 

Sedangkan untuk aktivitas wisata, jukung tradisional ini biasanya disewa oleh wisatawan untuk menuju ke Nusa Lembongan ataupun ke Nusa Penida.

Untuk biaya sewa jukung berkisar Rp 250 ribu per delapan jam. “Untuk wisata ini, biasanya dilakukan oleh rombongan yang ingin melakukan aktivitas wisata mandiri,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/