28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:54 AM WIB

Duh, Dibiarkan Berkeliaran, Sapi di Teluk Gilimanuk Ganggu Wisatawan

NEGARA – Penataan dan pengembangan obyek wisata di Gilimanuk sudah mulai menunjukkan hasil. Obyek wisata Taman Siwa dan Teluk Gilimanuk mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing.

Namun, obyek wisata yang sudah ditata dengan baik itu masih sering diganggu oleh sapi-sapi yang berkeliaran.

Masih sering sapi-sapi milik oknum warga yang berkeliaran di obyek wisata Teluk Gilimanuk dikeluhkan oleh pelaku pariwisata yang ada disana.

Karena selain merusak pepohonan atau taman yang ada juga mengganggu pengunjung serta kotoranya berserakan disana-sini.

“Sapi-sapi itu sering muncul dan berkeliaran di areal Teluk Gilimanuk. Itu sangat menganggu pengunjung dan juga memakan tanaman

yang ada dan kotoranya mengotori areal disana,” ujar ketua kelompok masyarakat (Pokmas) Wisata Tirta, Agung Alit Wirawan,

Menurutnya sapi-sapi itu adalah milik oknum warga yang dibiarkan berkeliaran untuk mencari makan.

Padahal pihak kelurahan sudah mengeluarkan edaran agar warga yang memelihara sapi atau kambing supaya dikandangkan sehingga tidak berkeliaran di pemukiman maupun tempat-tempat umum serta obyek wisata.

“Kami berharap pemilik sapi bisa mengerti dan sadar agar mengandangkan sapi miliknya sehingga tidak mengganggu obyek wisata yang sudah ditata dan dikembankan untuk kepentingan masyarakat Gilimanuk juga,” ungkapnya.

Slamet Jaryanto, ketua Pokmaswas Zona Bahari, juga mengeluhkan seringnya ada sapi yang berkeliaran di obyek wisata Teluk Gilimanuk.

Sapi yang dilepas berkeliaran mencari makan itu bisa mengganggu kenyamanan pengunjung yang sedang menikmati obyek wisata tersebut.

“Kami sudah sering menyampaikan kepada pemilik agar sapi-sapi itu tidak dilepas tetapi tetap saja dibiarkan berkeliaran,” ujarnya.

Agar tidak mengganggu obyek wisata dan kenyamanan pengunjung, Slamet berharap pihak-pihak terkait bisa mencarikan solusi sehingga obyek wisata tidak terganggu.

Kadis Periwisata dan Budaya (Parbud) Pemkab Jembrana I Nengah Alit membenarkan saat ini pengunjung obyek wisata di Teluk Gilimanuk sudah mulai ramai.

Namun untuk pengembangnya masih ada banyak kendala seperti masyarakat yang belum sadar kalau pengembangan obyek wisata itu adalah untuk mereka juga.

“Obyek wisata harus bersih, indah dan nyaman serta aman. Sapi-sapi yang sering berkeliaran itu memang sangat mengganggu,” ungkapnya.  

 “Kita ingin semua masyarakat mendukung pariwisata yang sedang kita kembangkan ini,” pungkasnya. 

NEGARA – Penataan dan pengembangan obyek wisata di Gilimanuk sudah mulai menunjukkan hasil. Obyek wisata Taman Siwa dan Teluk Gilimanuk mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun asing.

Namun, obyek wisata yang sudah ditata dengan baik itu masih sering diganggu oleh sapi-sapi yang berkeliaran.

Masih sering sapi-sapi milik oknum warga yang berkeliaran di obyek wisata Teluk Gilimanuk dikeluhkan oleh pelaku pariwisata yang ada disana.

Karena selain merusak pepohonan atau taman yang ada juga mengganggu pengunjung serta kotoranya berserakan disana-sini.

“Sapi-sapi itu sering muncul dan berkeliaran di areal Teluk Gilimanuk. Itu sangat menganggu pengunjung dan juga memakan tanaman

yang ada dan kotoranya mengotori areal disana,” ujar ketua kelompok masyarakat (Pokmas) Wisata Tirta, Agung Alit Wirawan,

Menurutnya sapi-sapi itu adalah milik oknum warga yang dibiarkan berkeliaran untuk mencari makan.

Padahal pihak kelurahan sudah mengeluarkan edaran agar warga yang memelihara sapi atau kambing supaya dikandangkan sehingga tidak berkeliaran di pemukiman maupun tempat-tempat umum serta obyek wisata.

“Kami berharap pemilik sapi bisa mengerti dan sadar agar mengandangkan sapi miliknya sehingga tidak mengganggu obyek wisata yang sudah ditata dan dikembankan untuk kepentingan masyarakat Gilimanuk juga,” ungkapnya.

Slamet Jaryanto, ketua Pokmaswas Zona Bahari, juga mengeluhkan seringnya ada sapi yang berkeliaran di obyek wisata Teluk Gilimanuk.

Sapi yang dilepas berkeliaran mencari makan itu bisa mengganggu kenyamanan pengunjung yang sedang menikmati obyek wisata tersebut.

“Kami sudah sering menyampaikan kepada pemilik agar sapi-sapi itu tidak dilepas tetapi tetap saja dibiarkan berkeliaran,” ujarnya.

Agar tidak mengganggu obyek wisata dan kenyamanan pengunjung, Slamet berharap pihak-pihak terkait bisa mencarikan solusi sehingga obyek wisata tidak terganggu.

Kadis Periwisata dan Budaya (Parbud) Pemkab Jembrana I Nengah Alit membenarkan saat ini pengunjung obyek wisata di Teluk Gilimanuk sudah mulai ramai.

Namun untuk pengembangnya masih ada banyak kendala seperti masyarakat yang belum sadar kalau pengembangan obyek wisata itu adalah untuk mereka juga.

“Obyek wisata harus bersih, indah dan nyaman serta aman. Sapi-sapi yang sering berkeliaran itu memang sangat mengganggu,” ungkapnya.  

 “Kita ingin semua masyarakat mendukung pariwisata yang sedang kita kembangkan ini,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/