33.4 C
Jakarta
20 November 2024, 12:06 PM WIB

Objek Wisata Selfie di Jembrana Mati Suri, Siapkan Objek Pendamping

NEGARA – Objek wisata swafoto atau sering disebut selfi, sempat ramai dan digandrungi muda-mudi Jembrana dan Bali secara umum.

Karena itu, bermunculan objek wisata yang menawarkan tempat untuk swafoto, seperti Green Cliff yang berada di Banjar Bangli, Desa Yehembang Kangin.

Sejak setahun terakhir, mulai ditinggalkan sehingga kunjungan menurun drastis. Kondisi tersebut diakui Perbekel Yehembang Kangin I Gede Suardika.

Menurutnya, pada saat peluncuran pertama jumlah kunjungan objek wisata yang berada di dataran tinggi desa tersebut mencapai ratusan pengunjung setiap harinya.

Bahkan puncaknya mencapai 1.000 orang pengunjung dalam sehari, terutama wisatawan lokal.

“Awal-awal memang ramai kunjungan, karena saat dibuat tiga tahun lalu spot swafoto lagi ramai dan bertepatan dengan hari raya,” ungkap I Gede Suardika.

Akan tetapi, setelah 3 tahun berlalu kunjungan menurun drastis. Setiap hari pengunjung yang rutin datang sekitar 10 orang, terutama wisatawan asing.

“Sekarang kami juga sedang perbaikan, jadi pengunjung belum maksimal,” ujarnya.

Menurut perbekel yang baru dilantik untuk periode keduanya ini, dari hasil evaluasi green cliff yang dikelola oleh Bumdes badan usaha milik desa (Bumdes) Desa Yehembang Kangin tersebut, memerlukan objek lain untuk dinikmati pengunjung.

Karena itu, saat ini sedang dibuat konsep baru untuk menambah objek wisata di kawasan green cliff. “Kalau satu objek masyarakat bosan. Sekarang membuat konsep untuk menambah objek baru. Kedepan agar lebih banyak alternatif,” imbuhnya.

Meski objek wisata swafoto saat ini mulai sepi, bahkan hampir mati suri, warga Dusun Sumbersari swadaya membuat objek wisata baru lagi.

Namun konsepnya tidak hanya sekadar tempat swafoto, melainkan objek –objek lain yang bisa dinikmati pengunjung.

“Kami menyadari dan sudah dipikirkan, jika hanya mengandalkan objek swafoto akan cepat ditinggalkan wisatawan,” kata I Ketut Pasek Arsa Bedoleng, penasehat kelompok sadar wisata Passih, Dusun Sumbersari, Desa Melaya.

Karena itu, objek wisata yang saat ini tengah digarap dengan anggaran swadaya kelompok tersebut dibuat dengan konsep berbeda, tidak hanya tempat swafoto.

Salah satunya ayunan yang bisa memicu adrenalin karena berada di ketinggian karang dan langsung menghadap ke laut Selat Bali.

“Objek ini masih digarap, belum seratus persen karena dari segi anggaran sementara masih swadaya anggota,” terangnya.

NEGARA – Objek wisata swafoto atau sering disebut selfi, sempat ramai dan digandrungi muda-mudi Jembrana dan Bali secara umum.

Karena itu, bermunculan objek wisata yang menawarkan tempat untuk swafoto, seperti Green Cliff yang berada di Banjar Bangli, Desa Yehembang Kangin.

Sejak setahun terakhir, mulai ditinggalkan sehingga kunjungan menurun drastis. Kondisi tersebut diakui Perbekel Yehembang Kangin I Gede Suardika.

Menurutnya, pada saat peluncuran pertama jumlah kunjungan objek wisata yang berada di dataran tinggi desa tersebut mencapai ratusan pengunjung setiap harinya.

Bahkan puncaknya mencapai 1.000 orang pengunjung dalam sehari, terutama wisatawan lokal.

“Awal-awal memang ramai kunjungan, karena saat dibuat tiga tahun lalu spot swafoto lagi ramai dan bertepatan dengan hari raya,” ungkap I Gede Suardika.

Akan tetapi, setelah 3 tahun berlalu kunjungan menurun drastis. Setiap hari pengunjung yang rutin datang sekitar 10 orang, terutama wisatawan asing.

“Sekarang kami juga sedang perbaikan, jadi pengunjung belum maksimal,” ujarnya.

Menurut perbekel yang baru dilantik untuk periode keduanya ini, dari hasil evaluasi green cliff yang dikelola oleh Bumdes badan usaha milik desa (Bumdes) Desa Yehembang Kangin tersebut, memerlukan objek lain untuk dinikmati pengunjung.

Karena itu, saat ini sedang dibuat konsep baru untuk menambah objek wisata di kawasan green cliff. “Kalau satu objek masyarakat bosan. Sekarang membuat konsep untuk menambah objek baru. Kedepan agar lebih banyak alternatif,” imbuhnya.

Meski objek wisata swafoto saat ini mulai sepi, bahkan hampir mati suri, warga Dusun Sumbersari swadaya membuat objek wisata baru lagi.

Namun konsepnya tidak hanya sekadar tempat swafoto, melainkan objek –objek lain yang bisa dinikmati pengunjung.

“Kami menyadari dan sudah dipikirkan, jika hanya mengandalkan objek swafoto akan cepat ditinggalkan wisatawan,” kata I Ketut Pasek Arsa Bedoleng, penasehat kelompok sadar wisata Passih, Dusun Sumbersari, Desa Melaya.

Karena itu, objek wisata yang saat ini tengah digarap dengan anggaran swadaya kelompok tersebut dibuat dengan konsep berbeda, tidak hanya tempat swafoto.

Salah satunya ayunan yang bisa memicu adrenalin karena berada di ketinggian karang dan langsung menghadap ke laut Selat Bali.

“Objek ini masih digarap, belum seratus persen karena dari segi anggaran sementara masih swadaya anggota,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/