29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:21 AM WIB

Terkena Dampak Covid-19, Ajang Makepung Sementara Ditiadakan

NEGARA – Dampak pandemi Covid-19, sejumlah kegiatan pariwisata di Kabupaten Jembrana tahun ini ditiadakan.

Seperti makepung yang biasanya digelar rutin setiap tahun ditiadakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Anggaran untuk kegiatan atraksi pariwisata juga dialihkan untuk percepatan penanganan Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit mengatakan, kegiatan atraksi wisata di Jembrana yang dibatalkan sejalan dengan surat edaran gubernur Bali untuk tidak mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.

“Tidak hanya tempat pariwisata, event atraksi pariwisata juga dibatalkan,” ungkap Nengah Alit. Salah satu event rutin yang digelar adalah makepung yang digelar empat kali dalam setahun.

Bahkan, Gubernur Bali Cup yang baru pertama kali digelar lagi tahun lalu, setelah 10 tahun berhenti harus ditiadakan lagi.

Karena kegiatan sejumlah kegiatan pariwisata ditiadakan, anggaran yang sebelumnya untuk kegiatan tersebut dialihkan untuk percepatan penanganan Covid-19.

“Semua event pariwisata ditiadakan dulu sampai kondisi benar-benar normal,” ungkap Nengah Alit lagi.

Alit menambahkan, menghadapi tatanan kehidupan normal baru, khususnya bidang pariwisata sudah menyiapkan sejumlah strategi jika nantinya pariwisata dibuka lagi.

Salah satunya menekankan pada pengelola objek wisata untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditentukan.

“Kalau pembukaan objek wisata, kami menunggu keputusan dari provinsi. Sampai saat ini belum ada objek pariwisata yang buka,” terangnya. 

NEGARA – Dampak pandemi Covid-19, sejumlah kegiatan pariwisata di Kabupaten Jembrana tahun ini ditiadakan.

Seperti makepung yang biasanya digelar rutin setiap tahun ditiadakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Anggaran untuk kegiatan atraksi pariwisata juga dialihkan untuk percepatan penanganan Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit mengatakan, kegiatan atraksi wisata di Jembrana yang dibatalkan sejalan dengan surat edaran gubernur Bali untuk tidak mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.

“Tidak hanya tempat pariwisata, event atraksi pariwisata juga dibatalkan,” ungkap Nengah Alit. Salah satu event rutin yang digelar adalah makepung yang digelar empat kali dalam setahun.

Bahkan, Gubernur Bali Cup yang baru pertama kali digelar lagi tahun lalu, setelah 10 tahun berhenti harus ditiadakan lagi.

Karena kegiatan sejumlah kegiatan pariwisata ditiadakan, anggaran yang sebelumnya untuk kegiatan tersebut dialihkan untuk percepatan penanganan Covid-19.

“Semua event pariwisata ditiadakan dulu sampai kondisi benar-benar normal,” ungkap Nengah Alit lagi.

Alit menambahkan, menghadapi tatanan kehidupan normal baru, khususnya bidang pariwisata sudah menyiapkan sejumlah strategi jika nantinya pariwisata dibuka lagi.

Salah satunya menekankan pada pengelola objek wisata untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditentukan.

“Kalau pembukaan objek wisata, kami menunggu keputusan dari provinsi. Sampai saat ini belum ada objek pariwisata yang buka,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/