RadarBali.com – Wisata bahari dalam trend penurunan. Pemicunya, selain faktor low season, penetapan status awas Gunung Agung memberi pengaruh sangat besar.
Bahkan penutupan kawasan wisata di Tulamben dan Telaga Waja Karangasem yang masuk dalam zona merah mengalami penurunan yang sangat drastis.
Ketua Gabungan Usaha Wisata Tirtha (Gahawisri) Bali IB Agung Partha Adnyana mengungkapkan, rata-rata penurunan wisata bahari di Bali mencapai 30 persen.
Dia merinci, dari jumlah penurunan tersebut, 20 persennya lantaran geliat aktivitas Gunung Agung yang meningkat menjadi awas.
“Biasanya low season hanya turun 10 persen,” ujar Partha Adnyana, kemarin (18/10). Terlebih yang ada di zona merah, seperti Tulamben.
Wisata diving yang menjadi wisata utama harus dialihkan ke tempat lain yang masih berada di wilayah lain.
Wisatawan yang melakukan aktivitas diving kini dialihkan ke Pemuteran, Padangbai, dan Nusa Penida, Klungkung.
“Pengalihan ini pasti ada kekecewaan dari wisatawan. Karena di Tulamben tidak dapat merasakan sensasi menyelam dengan pemandangan bangkai kapal,” jelasnya.
Menurutnya, beberapa spot diving yang menjadi alternatif sebenarnya tidak kalah bagus dari Tulamben. Karena setiap lokasi memiliki kelebihan.
Misalnya untuk di Padangbai ada pemandangan hiu dan juga ikan kecil. “Jadi orang diving kan biasanya satu paket.
Mulai dari pemutaran, Tulamben, Padangbai dan Nusa Penida. Nah sekarang di lewati Tulamben karena masuk zona merah,” kata Adnyana