33.8 C
Jakarta
27 April 2024, 13:26 PM WIB

Ikut Geram Paket Wisata Murah, DPRD Segera Panggil Konjen Tiongkok

DENPASAR –   Sidak Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) Kamis lalu (18/10) mengungkap fakta paket wisata ke Bali dijual murah agent di Tiongkok.

Karena itu, DPRD Bali akan segera memanggil agen-agen wisata, Asita dan Konsulat Jenderal  Republik Rakyat  Tiongkok untuk dimintai keterangan. 

Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi  Wiryatama mengatakan, permasalahan ini harus dituntaskan sampai ke akar-akarnya karena ini permasalahan sangat serius.

Pasalnya, wisatawan Tiongkok  yang dibawa oleh mafia wisata Tiongkok, itu hanya meminjam tempat saja di Bali. Ibarat sekadar membuang sampah tanpa memberi kontribusi. 

“Dari DPRD Bali rencananya  habis hajatan ini. Kami sudah  berkomitmen dengan teman- teman mungkin minggu ini setelah sidang Senin ini.

Rencana kami panggil itu yang terkait. Kami ingin bisa selesai sampai tuntas ke akar- akarnya,” jelas Adi Wiryatama.

“Apa gunanya wisatawan Tiongkok  itu banyak buang – buang sampah ke Bali. Kalau makin lama kita biarkan akan merusak,” ungkapnya.

Dengan pemanggilan itu, pihaknya mengajak   menyelesaikan antar pemerintah agar output-nya ada perjanjian antar kedua pemerintah di Bali dan pemerintah Tiongkok.

“ Kalau sekarang kan dia berbisnis murni. Bisnis  itu sepanjang dia untung saja. Sehingga tidak sempat memikirkan yang lain. Kalau kita di Bali bagaimana jangka panjang karena kita pariwisata budaya,“ jelasnya. 

“Sekarang, yang penting kami di DPRD Bali menindaklanjuti ini dengan memanggil yang terkait,” tegasnya. 

 

DENPASAR –   Sidak Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) Kamis lalu (18/10) mengungkap fakta paket wisata ke Bali dijual murah agent di Tiongkok.

Karena itu, DPRD Bali akan segera memanggil agen-agen wisata, Asita dan Konsulat Jenderal  Republik Rakyat  Tiongkok untuk dimintai keterangan. 

Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi  Wiryatama mengatakan, permasalahan ini harus dituntaskan sampai ke akar-akarnya karena ini permasalahan sangat serius.

Pasalnya, wisatawan Tiongkok  yang dibawa oleh mafia wisata Tiongkok, itu hanya meminjam tempat saja di Bali. Ibarat sekadar membuang sampah tanpa memberi kontribusi. 

“Dari DPRD Bali rencananya  habis hajatan ini. Kami sudah  berkomitmen dengan teman- teman mungkin minggu ini setelah sidang Senin ini.

Rencana kami panggil itu yang terkait. Kami ingin bisa selesai sampai tuntas ke akar- akarnya,” jelas Adi Wiryatama.

“Apa gunanya wisatawan Tiongkok  itu banyak buang – buang sampah ke Bali. Kalau makin lama kita biarkan akan merusak,” ungkapnya.

Dengan pemanggilan itu, pihaknya mengajak   menyelesaikan antar pemerintah agar output-nya ada perjanjian antar kedua pemerintah di Bali dan pemerintah Tiongkok.

“ Kalau sekarang kan dia berbisnis murni. Bisnis  itu sepanjang dia untung saja. Sehingga tidak sempat memikirkan yang lain. Kalau kita di Bali bagaimana jangka panjang karena kita pariwisata budaya,“ jelasnya. 

“Sekarang, yang penting kami di DPRD Bali menindaklanjuti ini dengan memanggil yang terkait,” tegasnya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/