DENPASAR – Di sela syuting video klip Batas Cahaya di Taman Baca Kesiman, drummer SID Jrx berbagi cerita tentang lagu yang ditulisnya.
Secara filosofis, katanya, lagu Batas Cahaya ini menggambarkan tentang perjuangan. Dan perjuangan ini menurutnya memang perjuangan dari ‘akar rumput’.
Hal ini jugalah yang menjadi alasan kenapa syuting video klip kemarin melibatkan banyak orang dari berbagai elemen.
Mulai dari fans, komunitas musik punk, hingga komunitas aktivis dan tidak melibatkan model bayaran maupun pihak pemerintah.
“Intinya, cahaya itu kan bagian dari alam atau semesta. Batas Cahaya itu, semesta gak ada batasnya. Jika ditelisik lebih dalam lagi, bahwa lirik lagu ini tentang perjuangan,” katanya.
Lebih jauh, selain itu, lagu ini juga tentang pertanyaan-pertanyaan pokok tentang apa peran kita sebagai manusia.
Apakah manusia tersebut berada di pihak yang bertopeng atau berada di pihak yang mencoba melepas topeng-topeng tersebut dan memaknai sebuah perjuangan yang selaras dengan manusia, alam dan juga selaras dengan ‘cahaya’ yang tidak ada batasnya.
“Seperti biasanya liriknya saya tulis saat minum tuak,” seloroh pemilik lengkap I Gede Ari Astina ini.
Lagu Batas Cahaya ini nantinya akan menjadi salah satu lagu di album baru SID yang juga ditargetkan akan dirilis pertengahan tahun ini.
Album ini juga diketahui sudah rampung 70 hingga 80 persen.