SEMARAPURA – Objek wisata Dam Tukad Unda, atau yang juga dikenal dengan Tirai Air Terjun mulai hidup kembali.
Itu terjadi setelah air yang mengalir di sungai tersebut tidak banyak mengandung lahar hujan seperti lumpur, pasir dan batu.
Bahkan, aktivitas foto prewedding mulai marak dilakukan di tempat itu sejak sebulan lalu, meski air Tukad Unda masih terlihat berwarna cokelat.
Perbekel Paksebali Putu Ariadi, Selasa (20/3) menuturkan, antusias wisatawan untuk melakukan foto prewedding di Tirai Air Terjun cukup tinggi.
Bahkan, saat air Tukad Unda masih berwarna kecokelatan akibat mengandung material lahar hujan, banyak agen perjalanan menelepon menanyakan kondisi Tukad Unda.
Para agen perjalanan mengatakan, banyak wisatawan yang minta dilayani foto prewedding di objek wisata air tersebut.
“Kami sudah jelaskan kondisi airnya yang masih cokelat, dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Tapi, ada wisatawan yang kukuh minta foto di sana karena katanya untuk masalah warna air bisa diedit,” bebernya.
“Jadi sejak sebulan yang lalu sudah mulai ada yang foto. Dan sekarang airnya mulai agak jernih,” kata Ariadi lagi.
Meski saat ini aktivitas foto prewedding di Tirai Air Terjun sudah mulai bergairah, namun jumlahnya masih terbilang kecil jika dibandingkan sebelum lahar hujan mengalir di Tukad Unda akhir November lalu.
Sebelum lahar hujan mengalir di Tukad Unda, aktivitas foto prewedding di Tirai Air Terjun tersebut rata-rata sebanyak 2-3 kali per hari dan itu hampir terjadi setiap hari.
“Kalau sekarang per harinya itu 2-3 kali juga. Tapi seminggu itu paling hanya sekitar 3-4 hari saja ada yang foto prewedding. Jadi tidak penuh satu minggu itu ada orang foto prewedding,” ujarnya.
Hingga saat ini untuk retribusi foto prewedding masih sama. Bagi pengunjung domestik dikenakan retribusi sekitar Rp 250 ribu.
Sedangkan untuk pengunjung mancanegara dikenakan retribusi Rp 750 ribu. “Yang foto prewedding, sebagian besar wisatawan Korea, Tiongkok dan Singapura,” imbuhnya.