MANGUPURA – Merebaknya virus corona membuat Bali kelimpungan. Betapa tidak, pulau Bali yang mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata mengalami penuturan drastis.
Okupansi hotel sampai Maret 2020 hanya mencapai 7-9 persen, tentu ini mengalami penurunan yang drastis jika dibandingkan di bulan yang sama Maret 2019 lalu itu mencapai 65 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengakui, sampai saat ini wisatawan banyak yang batal untuk menginap di Bali.
“Tingkat hunian kita ini saat ini hanya mencapai 7-9 persen. Banya tamu yang cancel untuk menginap. Mudah-mudahan tidak sampai zero, itu yang harus kita antisipasi,” jelas Rai Suryawijaya.
Kata dia, saat ini belum bisa berbuat banyak untuk menggenjot tingkat hunian kamar hotel. Karena yang lebih penting itu adalah antisipasi, isolasi, bersih-bersih di semua fasilitas publik untuk antisipasi virus corona.
“Hotel kami imbau untuk melakukan disinfektan sehingga tidak ada kekhawatiran. Begitu juga harus memasang hand sanitaizer dan memeriksa setiap pengunjung dengan thermometer gun,” terangnya.
Lebih lanjut, social distancing harus betul-betul dilakukan dan masyarakat harus sadar. Ia tidak menginginkan hal ini diremehkan.
Karena kalau ada satu saja positif ketika ikut terlibat di kerumunan massa justru yang lainnya berpotensi juga terpapar virus.
“Makanya pertemuan-temuan, even-even ditunda. Begitu juga promosi pariwisata di tunda,” terangnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra mengakui kunjungan wisatawan ke Badung semakin menurun.
“Mau bagaimana lagi, negara lain mungkin melarang masyarakatnya untuk bepergian. Termasuk juga kita dengan adanya
virus yang membahayakan ini tidak mungkin memaksakan diri untuk mendatangkan wisatawan,” tegasnya.
Birokrat asal Kuta itu mengatakan, kunjungan wisatawan saat ini sangat jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini pun dimakluminya lantaran kondisi sekarang sangat tidak memungkinkan untuk meningkatkan kunjungan.
“Kalau kunjungan wisatawan tentu menurun. Penurunan pun terlihat dari bulan Februari. Namun untuk bulan Januari kita mengalami peningkatan kunjungan jika dibandingkan dari periode sebelumnya atau tahun 2019 lalu,” katanya.
Berdasar data Dinas Pariwisata kabupaten Badung, jumlah kunjungan wisatawan di bulan Januari 2020 sebanyak 540.230 orang atau besar 18,97 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 454.1010 orang.
Berbeda dengan bulan Februari 2020, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 361.440 orang, atau kurang 0,42 persen dari tingkat kunjungan sebelumnya yang mencapai 451.436 orang.
“Kalau di bulan maret 2019 lalu, kunjungan wisatawan kita mencapai 445.083 orang. Namun sekarang sampai tanggal 10 Maret kemarin, jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 110.490,” beber Badra.
Dengan adanya virus ini, Badra memastikan kondisi pariwisata di Badung belum bisa berjalan maksimal. Ia pun berharap virus corona cepat berlalu, sehingga kondisi pariwisata di bali khususnya di Badung kembali pulih.
“Iya kita berdoa saja agar virus ini cepat berlalu. Bahkan pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk ikut meminimalisir penyebaran virus tersebut,” pungkasnya.