32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:48 PM WIB

Pesona Air Terjun Tirtha Buana, Bekas PLTA yang Kini Jadi Objek Wisata

PEGADUNGAN – Tak banyak yang tahu bahwa Desa Pegadungan menyimpan potensi wisata alam yang sangat memukau.

Salah satunya objek wisata air terjun Tirtha Buana. Pesonanya tak kalah dengan air terjun lain yang ada di Buleleng.

Objek wisata ini terletak di wilayah Banjar Dinas Batudinding, Desa Pegadungan. Dari arah Singaraja, Anda cukup melaju ke arah selatan menuju Bedugul.

Tepat di KM 18 Jalan Raya Singaraja-Bedugul terdapat persimpangan. Ikuti jalan menuju ke arah Desa Lemukih.

Terus saja ikuti jalan hingga memasuki wilayah Desa Pegadungan. Nantinya akan terlihat sebuah baliho berukuran jumbo yang terpasang di tepi jalan.

Petunjuknya pun jelas, Air Terjun Tirtha Buana Desa Pegadungan. Cukup ikuti petunjuk jalan tersebut. Jika Anda berangkat dari Singaraja, hanya butuh waktu 30 menit perjalanan.

Objek wisata ini terbilang baru. Bahkan baru dilaunching pada Senin (21/1) lalu. Meski baru, namun potensinya sangat menjanjikan. Air terjun ini pun berbeda dengan air terjun lainnya di Buleleng.

“Air terjun ini muncul langsung dari sumber mata air. Ada tiga sumber mata air. Jadi hujan selebat apa pun, ya airnya akan tetap segini. Tidak akan keruh. Istilahnya spring water fall,” ujar Perbekel Pegadungan Ketut Sudiara.

Menurut Sudiara, potensi air terjun itu sebenarnya ada sejak lama. Tapi, belum digarap secara maksimal.

Dulunya air terjun justru digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), guna memenuhi kebutuhan listrik puluhan keluarga setempat.

Setelah listrik masuk ke wilayah tersebut, akhirnya dilakukan pembersihan dari sisa-sisa kincir PLTA. Sejumlah gulma yang tumbuh juga dibersihkan.

Saat proses pembersihan itu akhirnya muncul ide memanfaatkan air terjun itu sebagai daya tarik wisata.

“Dulu memang PLTA. Sekarang setelah listrik masuk wilayah ini, kami kembangkan air terjunnya sebagai objek wisata. Sebab potensinya sangat besar,” imbuhnya.

Salah satu yang membuat air terjun ini sangat digemari wisatawan, adalah keberadaan kolam di kaki air terjun. Kedalaman kolam itu tak seberapa.

Hanya sebatas leher orang dewasa. Selain itu sudah ada tembok pembatas, sehingga pengunjung tak akan terseret arus sungai.

Meski baru sepekan di-launching, ternyata tingkat kunjungan sangat tinggi. Pada hari-hari biasa, mencapai 20 orang wisatawan.

Sementara pada akhir pekan bisa meningkat hingga 50 orang. Tidak perlu khawatir soal harga tiket masuk.

Untuk sementara objek wisata ini hanya menerima donasi seikhlasnya dari pengunjung. Pastinya, air terjun ini wajib dikunjungi.

PEGADUNGAN – Tak banyak yang tahu bahwa Desa Pegadungan menyimpan potensi wisata alam yang sangat memukau.

Salah satunya objek wisata air terjun Tirtha Buana. Pesonanya tak kalah dengan air terjun lain yang ada di Buleleng.

Objek wisata ini terletak di wilayah Banjar Dinas Batudinding, Desa Pegadungan. Dari arah Singaraja, Anda cukup melaju ke arah selatan menuju Bedugul.

Tepat di KM 18 Jalan Raya Singaraja-Bedugul terdapat persimpangan. Ikuti jalan menuju ke arah Desa Lemukih.

Terus saja ikuti jalan hingga memasuki wilayah Desa Pegadungan. Nantinya akan terlihat sebuah baliho berukuran jumbo yang terpasang di tepi jalan.

Petunjuknya pun jelas, Air Terjun Tirtha Buana Desa Pegadungan. Cukup ikuti petunjuk jalan tersebut. Jika Anda berangkat dari Singaraja, hanya butuh waktu 30 menit perjalanan.

Objek wisata ini terbilang baru. Bahkan baru dilaunching pada Senin (21/1) lalu. Meski baru, namun potensinya sangat menjanjikan. Air terjun ini pun berbeda dengan air terjun lainnya di Buleleng.

“Air terjun ini muncul langsung dari sumber mata air. Ada tiga sumber mata air. Jadi hujan selebat apa pun, ya airnya akan tetap segini. Tidak akan keruh. Istilahnya spring water fall,” ujar Perbekel Pegadungan Ketut Sudiara.

Menurut Sudiara, potensi air terjun itu sebenarnya ada sejak lama. Tapi, belum digarap secara maksimal.

Dulunya air terjun justru digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), guna memenuhi kebutuhan listrik puluhan keluarga setempat.

Setelah listrik masuk ke wilayah tersebut, akhirnya dilakukan pembersihan dari sisa-sisa kincir PLTA. Sejumlah gulma yang tumbuh juga dibersihkan.

Saat proses pembersihan itu akhirnya muncul ide memanfaatkan air terjun itu sebagai daya tarik wisata.

“Dulu memang PLTA. Sekarang setelah listrik masuk wilayah ini, kami kembangkan air terjunnya sebagai objek wisata. Sebab potensinya sangat besar,” imbuhnya.

Salah satu yang membuat air terjun ini sangat digemari wisatawan, adalah keberadaan kolam di kaki air terjun. Kedalaman kolam itu tak seberapa.

Hanya sebatas leher orang dewasa. Selain itu sudah ada tembok pembatas, sehingga pengunjung tak akan terseret arus sungai.

Meski baru sepekan di-launching, ternyata tingkat kunjungan sangat tinggi. Pada hari-hari biasa, mencapai 20 orang wisatawan.

Sementara pada akhir pekan bisa meningkat hingga 50 orang. Tidak perlu khawatir soal harga tiket masuk.

Untuk sementara objek wisata ini hanya menerima donasi seikhlasnya dari pengunjung. Pastinya, air terjun ini wajib dikunjungi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/