AMLAPURA-Pascamunculnya dua kali gempa pada Rabu pagi (12/6), masyarakat Karangasem, khususnya yang tinggal di kawasan lereng Gunung Agung diminta waspada.
Seperti disampaikan Sekretaris Pasebaya Agung I Wayan Suara.
Menurutnya, dari hasil diskusi dengan Kabid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Dr Devvy Kamil Syahbana, gempa yang terjadi pagi buta dan di utara Gunung Agung bisa menjadi pertanda kalau telah terjadi suplai magma baru di Gunung Agung.
“Ya kata pak Devy ada suplai magma baru dari kedalaman,” ujar Suara.
Bahkan imbuhnya, suplai intrusi magma baru ini terkonfirmasi oleh instrumen GPS sebagai fase penggembungan badan gunung akibat penambahan jumlah magma, atau proses inflasi. Namun volume inflasi belum terlalu signifikan sebelum gempa terjadi.
“Proses naiknya magma ke permukaan memerlukan waktu. Ada yang berminggu-minggu, ada yang hanya beberapa hari setelah gempa tektonik lokal di utara seperti Juni tahun lalu,”terangnya.
Atau lanjutnya, magma bisa jadi keluar dalam bentuk letusan-letusan diskrit dengan lontaran lava pijar maupun efusi lava di dalam kawah.
“Potensi erupsi masih ada, namun untuk saat ini belum signifikan. Data masih dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu,”tambahnya.
Sehingga dengan masih dinamisnya data, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap mengikuti himbauan dari pihak berwenang yaitu PVMBG.
Sementara itu, dari Pantauan Jawa Pos Radar Bali hingga Rabu siang pukul 14.53 Wita, sudah tercatat ada empat gempa tektonik utara yang signifikan.
Diantaranya Gempa Mag:3.7 SR, 12-Jun-19 05:39:03 Wita, dengan Lokasi:8.18 LS,115.54 BT (18 km Timur Laut Karangasem-Bali), Kedalaman:10 Km;
Kedua gempa Mag:3.8 SR, 12-Jun-19 05:41:53 Wita, Lok:8.15 LS,115.56 BT (22 km Timur Laut Karangasem-Bali), Kedalaman:10 Km;
Gempa ketiga dengan Mag:3.1 SR, 12-Jun-19 07:01:22 Wita, Lok:8.13 LS,115.53 BT (24 km Timur Laut Karangasem-Bali), Kedalaman:10 Km;
Terakhirgempa Mag:2.8 SR, 12-Jun-19 14:13:32 Wita, Lok:8.16 LS,115.54 BT (20 km Timur Laut Karangasem-Bali), Kedalaman:14 Km ::BMKG.