NEGARA – Penyelundupan sapi Bali melalui pesisir Jembrana, sudah lama beroperasi. Namun, belum pernah ditindak oleh aparat untuk menghentikan pengiriman sapi Bali ini.
Padahal, pengiriman sapi Bali melalui jalur tidak resmi ini bisa mengurangi populasi sapi Bali. Kabid Penegakan Perda Satpol PP Jembrana
I Made Tarma mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP Provinsi Bali untuk menangani penyelundupan sapi Bali ini.
“Tapi, yang harus dicatat, penyelundupan sapi Bali melalui pelabuhan tradisonal itu ranahnya provinsi, bukan kabupaten,” ujar Tarma.
Tarma mengaku, pihak provinsi Bali belum pernah menyampaikan untuk penindakan penyelundupan sapi Bali melalui pelabuhan tidak resmi.
“Kami akan koordinasikan lagi untuk tindaklanjutnya,” terangnya. Mengenai populasi sapi Bali di wilayah Jembrana, jumlahnya belum mencukupi, terutama untuk kebutuhan sapi potong pada hari raya Idul Adha bulan Agustus mendatang.
Sapi potong di Jembrana sebagian besar dikirim dari Bangli, Karangasem dan Badung. “Sapi potong di Jembrana sedikit, yang ada hanya sapi induk.
Stok di Jembrana dari luar, tidak mencukupi kalau tidak datang dari daerah lain,” kata Kepala Bidang Peternakan I Gede Putu Kasthama.
Karena jumlah populasi sapi potong di Jembrana minim, pihaknya mendorong peternak sapi untuk beralih budidaya sapi potong.
Pengusaha pengiriman sapi Bali banyak dari Jembrana, namun untuk populasi sapi Bali justru di Jembrana minim. “Dari segi ekonomi menjanjikan, karena banyak permintaan dari luar,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Permintaan sapi potong dari luar Bali untuk kebutuhan hari raya sangat tinggi. Rata-rata setiap hari hampir seribu lebih sapi Bali dikirim ke luar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Dampaknya stok sapi Bali yang sudah ditetapkan untuk tahun 2019 bisa habis sebelum akhir bulan Juli ini.
Tingginya permintaan sapi potong dari Bali berpotensi tingginya penyelundupan sapi Bali melalui pesisir pantai di Jembrana.
Selain menerobos pelabuhan Gilimanuk tanpa dokumen karantina, pengiriman sapi potong menutupi hewan dengan terpal sehingga tidak terlihat petugas, dan memakai dokumen yang kedaluwarsa.
Bahkan, juga menyeberangkan sapi dengan perahu motor melalui jalur pelabuhan tradisional pantai Sumbersari, Desa Melaya.
Pengiriman sapi Bali melalui pelabuhan tradisional ini, salah satu penyebab berkurangnya populasi sapi Bali. Pengiriman tanpa dokumen tersebut, tidak hanya sapi jantan tapi sapi betina juga dikirim.