29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:56 AM WIB

Dengan Fingerprint, Pasien JKN – KIS Makin Nyaman saat Berobat

SINGARAJA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan semakin memberikan kemudahan dan kenyamanan 

bagi pasien yang akan mengakses layanan di rumah sakit, salah satunya dengan menerapkan sistem sidik jari (fingerprint). 

Sistem ini adalah inovasi dari BPJS Kesehatan yang bekerjasama dengan pihak rumah sakit. 

Sistem ini akan memberi kemudahan kepada pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) melalui pendaftaran dengan merekam sidik jari pasien. 

Ni Wayan Suandani, 87, merupakan peserta JKN-KIS yang menderita penyakit jantung dan rutin memperoleh pengobatan di poli jantung RSU Karya Dharma Husada – Bros Singaraja. 

Saat ditemui tim Jamkesnews, Rabu (15/1) di RSU Karya Dharma Husada – Bros Singaraja mengungkapkan kemudahan memperoleh layanan kesehatan dengan menggunakan sistem sidik jari (fingerprint).

“Saya rutin untuk melakukan pengobatan penyakit jantung saya di rumah sakit setiap bulannya. 

Dengan diterapkannya sisten sidik jari di rumah sakit bagi pasien yang akan mengakses layanan, ini memang sangat memudahkan pasien terutama 

dalam hal administrasi yang harus dilengkapi ketika registrasi, dengan sistem sidik jari ini, kita tidak perlu lagi membawa banyak berkas ke rumah sakit.

Cukup dengan menempelkan jari ke mesin fingerprint, seluruh data kita akan muncul dan tertera pada komputer sehingga pasien bisa langsung menuju ke klinik tujuan,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Selain mengungkapkan pengalamannya dengan kemudahan fingerprint, ia juga mengutarakan bahwa ia dipandu langsung 

oleh petugas BPJS Kesehatan yang saat itu berada di rumah sakit dengan menggunakan rompi kuning dengan tulisan “BPJS Satu”.

Hal ini merupakan wujud kepedulian BPJS Kesehatan terhadap peserta JKN-KIS melalui kehadiran BPJS Kesehatan di berbagai titik layanan bagi peserta JKN-KIS.

Sehingga peserta JKN-KIS dapat langsung bertanya, meminta informasi dan menyampaikan pengaduannya, selain itu juga bertujuan untuk memastikan bahwa peserta JKN-KIS terlayani dengan baik. 

“Saat di rumah sakit, saya dipandu dan dihantarkan langsung oleh petugas BPJS Kesehatan mengenakan rompi warna kuning yang bernama Anak Agung Mirah Trisna Komala Dewi. 

Petugas tersebut begitu ramah dan komunikatif serta melayani saya dengan penuh senyum. Penjelasan tentang mesin fingerprint ini disampaikan dengan 

sangat jelas dan saya juga diberikan penjelasan terkait program JKN-KIS olehnya,” tuturnya yang saat itu bersama suaminya I Nyoman Renten, 89, yang juga akan melakukan pengobatan ke poli jantung.

Dengan diterapkannya sistem sidik jari (fingerprint) di setiap rumah sakit, hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta JKN-KIS. 

Pasien Peserta JKN-KIS nantinya tidak perlu lagi membawa kartu peserta saat ingin berobat. Pasien cukup menempelkan sidik jari pada mesin fingerprint dan secara otomatis data pasien akan tertera pada komputer.  (rba)

SINGARAJA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan semakin memberikan kemudahan dan kenyamanan 

bagi pasien yang akan mengakses layanan di rumah sakit, salah satunya dengan menerapkan sistem sidik jari (fingerprint). 

Sistem ini adalah inovasi dari BPJS Kesehatan yang bekerjasama dengan pihak rumah sakit. 

Sistem ini akan memberi kemudahan kepada pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) melalui pendaftaran dengan merekam sidik jari pasien. 

Ni Wayan Suandani, 87, merupakan peserta JKN-KIS yang menderita penyakit jantung dan rutin memperoleh pengobatan di poli jantung RSU Karya Dharma Husada – Bros Singaraja. 

Saat ditemui tim Jamkesnews, Rabu (15/1) di RSU Karya Dharma Husada – Bros Singaraja mengungkapkan kemudahan memperoleh layanan kesehatan dengan menggunakan sistem sidik jari (fingerprint).

“Saya rutin untuk melakukan pengobatan penyakit jantung saya di rumah sakit setiap bulannya. 

Dengan diterapkannya sisten sidik jari di rumah sakit bagi pasien yang akan mengakses layanan, ini memang sangat memudahkan pasien terutama 

dalam hal administrasi yang harus dilengkapi ketika registrasi, dengan sistem sidik jari ini, kita tidak perlu lagi membawa banyak berkas ke rumah sakit.

Cukup dengan menempelkan jari ke mesin fingerprint, seluruh data kita akan muncul dan tertera pada komputer sehingga pasien bisa langsung menuju ke klinik tujuan,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Selain mengungkapkan pengalamannya dengan kemudahan fingerprint, ia juga mengutarakan bahwa ia dipandu langsung 

oleh petugas BPJS Kesehatan yang saat itu berada di rumah sakit dengan menggunakan rompi kuning dengan tulisan “BPJS Satu”.

Hal ini merupakan wujud kepedulian BPJS Kesehatan terhadap peserta JKN-KIS melalui kehadiran BPJS Kesehatan di berbagai titik layanan bagi peserta JKN-KIS.

Sehingga peserta JKN-KIS dapat langsung bertanya, meminta informasi dan menyampaikan pengaduannya, selain itu juga bertujuan untuk memastikan bahwa peserta JKN-KIS terlayani dengan baik. 

“Saat di rumah sakit, saya dipandu dan dihantarkan langsung oleh petugas BPJS Kesehatan mengenakan rompi warna kuning yang bernama Anak Agung Mirah Trisna Komala Dewi. 

Petugas tersebut begitu ramah dan komunikatif serta melayani saya dengan penuh senyum. Penjelasan tentang mesin fingerprint ini disampaikan dengan 

sangat jelas dan saya juga diberikan penjelasan terkait program JKN-KIS olehnya,” tuturnya yang saat itu bersama suaminya I Nyoman Renten, 89, yang juga akan melakukan pengobatan ke poli jantung.

Dengan diterapkannya sistem sidik jari (fingerprint) di setiap rumah sakit, hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta JKN-KIS. 

Pasien Peserta JKN-KIS nantinya tidak perlu lagi membawa kartu peserta saat ingin berobat. Pasien cukup menempelkan sidik jari pada mesin fingerprint dan secara otomatis data pasien akan tertera pada komputer.  (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/