SINGARAJA – Pemerintah melakukan pendekatan epidemiologi untuk menangani masalah transmisi lokal penyebaran Covid-19 di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Dengan pendekatan tersebut, pemerintah meyakini bisa menuntaskan masalah transmisi lokal di Bondalem pada akhir Mei mendatang.
Kemunculan kasus transmisi lokal di Desa Bondalem, memang membuat pemerintah pusing. Sebab hingga kini belum diketahui asal muasal masuknya virus ke Bondalem, hingga berujung pada kasus transmisi lokal.
Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Buleleng membuat peta pengawasan wilayah setempat.
Peta itu disusun berdasar pendekatan epidemiologi dalam ilmu kedokteran. Lewat peta itu, pemerintah lebih mudah melokalisasi penyebaran Covid-19. Setiap kemunculan kasus baru, ditandai titik berwarna merah.
“Ini akan memudahkan kami lakukan surveillance untuk masyarakat di Bondalem. Pendekatan epidemiologi ini sangat memudahkan melakukan surveillance dan tracing.
Begitu dekat dengan titik merah, akan ada perlakuan. Tidak lagi pendekatan klinis yang kami lakukan. Kalau klinis, ada positif, ya langsung bawa rumah sakit.
Kalau di masyarakat, ya harus lakukan pendekatan epidemiologi,” kata Wabup Sutjidra saat memberikan keterangan pers kemarin.
Sekadar diketahui, hingga kemarin masih ada 20 orang warga asal Desa Bondalem yang menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas, karena positif Covid-19.
Dari 20 orang itu, 6 orang diantaranya dirujuk ke RS Sanglah Denpasar. Selain itu ada dua orang pasien lainnya yang juga menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas.
Seorang diantaranya merupakan pekerja migran asal Kecamatan Buleleng, dan seorang lagi adalah pedagang asal Kecamatan Kubutambahan.