29.1 C
Jakarta
22 September 2024, 0:18 AM WIB

Aduh, Panen Padi di Badung Anjlok

MANGUPURA —  Panen padi periode Januari —Juni 2020 di Kabupaten Badung, Bali tercatat sebanyak 54.200 ton. Namun hasil tersebut sejatinya anjlok sebesar 13.337 ton atau menurun 19,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yakni sebesar 67.537 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Wayan Wijana tak menampik adanya penurunan hasil panen padi. “Iya, sesuai hasil perhitungan data panen, produksi sampai bulan Juni 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, produksi padi mengalami penurunan dari 67.537 ton menjadi 54.200 ton atau turun 19,7 persen,” jelasnya,  Minggu (2/8/2020).

Kata dia,  penurunan produksi padi disebabkan tertundanya masa tanam akibat kemarau dan juga adanya perbaikan saluran irigasi  pada aliran sungai Ayung, Abiansemal, Badung.  “Hasil panen yang menurun ini disebabkan karena penundaan masa tanam di bulan Oktober – Desember 2019 seluas 251 hektar akibat kemarau,”  bebernya.

Kendati  periode Januari-Juli 2020 mengalami penurunan panen,  Wijana memastikan target produksi gabah kering giling (GKG) yang dirancang sebanyak 110.878,67 ton bakal tercapai. “Kami tetap yakin estimasi produksi GKG tahun 2020 sebanyak 110.878,67 ton atau setara beras 63.072,48 ton (surplus 17.132,48 ton),” tegas mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung  ini.

Target GKG 110.878,67 ton diperoleh dari luas lahan pertanian yang mencapai 8.057,00 hektare. Ia optimistis karena  subak di Badung memulai masa tanam pada bulan Juli 2020 kemarin. Sementara dari sisi kebutuhan pasokan air yang sempat menjadi kendala telah berhasil diatasi. “Untuk saluran irigasi sebagai besar sudah menggunakan saluran irigasi menggunakan beton precast, sehingga pasokan air untuk lahan persawahan sudah lebih baik,” pungkasnya.

MANGUPURA —  Panen padi periode Januari —Juni 2020 di Kabupaten Badung, Bali tercatat sebanyak 54.200 ton. Namun hasil tersebut sejatinya anjlok sebesar 13.337 ton atau menurun 19,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yakni sebesar 67.537 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Wayan Wijana tak menampik adanya penurunan hasil panen padi. “Iya, sesuai hasil perhitungan data panen, produksi sampai bulan Juni 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, produksi padi mengalami penurunan dari 67.537 ton menjadi 54.200 ton atau turun 19,7 persen,” jelasnya,  Minggu (2/8/2020).

Kata dia,  penurunan produksi padi disebabkan tertundanya masa tanam akibat kemarau dan juga adanya perbaikan saluran irigasi  pada aliran sungai Ayung, Abiansemal, Badung.  “Hasil panen yang menurun ini disebabkan karena penundaan masa tanam di bulan Oktober – Desember 2019 seluas 251 hektar akibat kemarau,”  bebernya.

Kendati  periode Januari-Juli 2020 mengalami penurunan panen,  Wijana memastikan target produksi gabah kering giling (GKG) yang dirancang sebanyak 110.878,67 ton bakal tercapai. “Kami tetap yakin estimasi produksi GKG tahun 2020 sebanyak 110.878,67 ton atau setara beras 63.072,48 ton (surplus 17.132,48 ton),” tegas mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung  ini.

Target GKG 110.878,67 ton diperoleh dari luas lahan pertanian yang mencapai 8.057,00 hektare. Ia optimistis karena  subak di Badung memulai masa tanam pada bulan Juli 2020 kemarin. Sementara dari sisi kebutuhan pasokan air yang sempat menjadi kendala telah berhasil diatasi. “Untuk saluran irigasi sebagai besar sudah menggunakan saluran irigasi menggunakan beton precast, sehingga pasokan air untuk lahan persawahan sudah lebih baik,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/