32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:07 PM WIB

Permintaan Pasar Naik, Dorong Warga Bali Pelihara Babi Hitam

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng mendorong agar warga memelihara babi lokal atau babi hitam. Hal ini dilakukan untuk memastikan populasi babi lokal tetap ada di Buleleng.

Selain itu permintaan terhadap daging babi hitam juga kini mulai menunjukkan tren peningkatan.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, saat ini populasi babi hitam di Buleleng cukup terbatas sejumlahnya.

Tak banyak warga yang benar-benar memelihara babi hitam. Sejauh ini hanya masyarakat di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula yang konsisten memelihara babi hitam.

Sebab hewan ini juga digunakan untuk kebutuhan yadnya. Sumiarta mengatakan, tantangan dalam memelihara babi hitam sebenarnya bersumber dari bibit.

Sebab ketersediaan bibit sangat terbatas. Selama ini proses anakan babi lokal, kerap dilakukan dengan sistem tradisional atau perkawinan langsung.

Rencananya Distan merancang inseminasi buatan bagi babi lokal. Sehingga warga lebih mudah mendapatkan inseminasi babi lokal.

Saat ini Distan Buleleng telah memiliki 6 ekor babi hitam. Sebanyak 3 ekor diantaranya adalah babi jantan, dan 3 ekor lainnya babi betina.

“Sementara kami titipkan di UPT Balai Inseminasi Buatan di Baturiti. Harapannya kan supaya indukan ini bisa dibantu proses inseminasinya,” kata Sumiarta.

Sumiarta menyebut pihaknya sudah berupaya melakukan pengambilan contoh semen (sperma, Red) dari babi jantan. Hanya saja hal itu cukup sulit dilakukan.

Ia optimistis dengan bantuan dari Balai Benih Baturiti, proses pengambilan semen untuk inseminasi buatan itu akan lebih mudah dilakukan.

“Kalau memang ini sudah berhasil dilakukan, tentu akan lebih memudahkan bagi petani. Harapan kami mulai tahun depan sudah bisa dilakukan di peternak rumahan. Sekarang masih dalam tahap uji coba pada indukan,” imbuhnya

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng mendorong agar warga memelihara babi lokal atau babi hitam. Hal ini dilakukan untuk memastikan populasi babi lokal tetap ada di Buleleng.

Selain itu permintaan terhadap daging babi hitam juga kini mulai menunjukkan tren peningkatan.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, saat ini populasi babi hitam di Buleleng cukup terbatas sejumlahnya.

Tak banyak warga yang benar-benar memelihara babi hitam. Sejauh ini hanya masyarakat di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula yang konsisten memelihara babi hitam.

Sebab hewan ini juga digunakan untuk kebutuhan yadnya. Sumiarta mengatakan, tantangan dalam memelihara babi hitam sebenarnya bersumber dari bibit.

Sebab ketersediaan bibit sangat terbatas. Selama ini proses anakan babi lokal, kerap dilakukan dengan sistem tradisional atau perkawinan langsung.

Rencananya Distan merancang inseminasi buatan bagi babi lokal. Sehingga warga lebih mudah mendapatkan inseminasi babi lokal.

Saat ini Distan Buleleng telah memiliki 6 ekor babi hitam. Sebanyak 3 ekor diantaranya adalah babi jantan, dan 3 ekor lainnya babi betina.

“Sementara kami titipkan di UPT Balai Inseminasi Buatan di Baturiti. Harapannya kan supaya indukan ini bisa dibantu proses inseminasinya,” kata Sumiarta.

Sumiarta menyebut pihaknya sudah berupaya melakukan pengambilan contoh semen (sperma, Red) dari babi jantan. Hanya saja hal itu cukup sulit dilakukan.

Ia optimistis dengan bantuan dari Balai Benih Baturiti, proses pengambilan semen untuk inseminasi buatan itu akan lebih mudah dilakukan.

“Kalau memang ini sudah berhasil dilakukan, tentu akan lebih memudahkan bagi petani. Harapan kami mulai tahun depan sudah bisa dilakukan di peternak rumahan. Sekarang masih dalam tahap uji coba pada indukan,” imbuhnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/